Kiprah Sisi Amara, Membangun Brand Lewat Kreativitas dan Data

MILIKI TALENTA: Sisi Asmara berhasil meningkatkan jumlah pengikut di Instagram sebesar 233 persen dalam tiga bulan.

Di tengah persaingan ketat industri kecantikan dan wellness global, nama Sisi Amara kian bersinar sebagai contoh sukses personal branding yang tepat. Campaign brand manager asal Indonesia ini meraih pengakuan internasional berkat perpaduan strategi kreatif dan analisis data yang tajam, membuktikan bahwa talenta lokal mampu menembus panggung dunia.

 

SEBAGAI marketing strategist dan content creator untuk Ruechi Beauty milik aktris Karrueche Tran, Sisi berhasil meningkatkan jumlah pengikut di Instagram sebesar 233 persen dalam tiga bulan.

Jangkauan konten bulanan melesat hingga 1,6 juta tayangan, dengan lebih dari 40.000 interaksi setiap bulan. Hasilnya, penjualan Ruechi Beauty naik 340 persen dalam 60 hari pertama, semuanya dicapai tanpa mengandalkan iklan berbayar. Tak hanya itu, sejak Oktober 2024 dia memimpin strategi digital FMU Beauty, brand kosmetik milik musisi EDM Alison Wonderland.

Baca Juga  Mudik Lebaran 2024 Melintas di Situbondo, Sejenak Beristirahat di Tengah Hutan Baluran, Waspada Gangguan Monyet

Kampanye Halloween yang dirancangnya mendorong lonjakan penjualan 300 persen dalam sebulan, menjadikannya performa digital terbaik FMU hingga saat ini. Strategi influencer dan konten organik membawa 57 persen penjualan langsung melalui Instagram. Dengan kalender konten yang meraih 147.000 views per bulan dan tingkat konversi 5,1 persen, lebih dari dua kali lipat rata-rata industri.

Pada November 2024, Sisi menggelar activasi pop-up Mercer x Care.e.on di New York City untuk brand skincare milik model Madison Headrick. Pendekatan guerrilla marketing yang diusungnya mencuri perhatian eksekutif LVMH, media gaya hidup, dan editor fashion ternama.

Buzz yang tercipta tak hanya meningkatkan trafik signifikan. Tetapi juga membawa Care.e.on meraih Best Self-Care Brand di FounderMade Genesis Future of Beauty Awards 2025—sebuah bukti kualitas storytelling dan positioning yang dia bangun.

Baca Juga  Mengenal Anabul Kootie, Kucing Persia yang Bawel Ngoceh ”Makan” Tiap Lapar

Ketika ditanya bagaimana menjadi strategis di ranah branding. Sisi mengungkapkan dari kuliah memang ambil finance dan marketing. Jadi terbiasa melihat data dan menghubungkannya dengan sisi kreatif. Storytelling lahir dari data dan bagaimana cara memakainya untuk memahami audiens.

Menurutnya, membangun fondasi brand personality dan tone yang konsisten adalah langkah pertama sebelum bereksperimen dengan berbagai kampanye.

Perjalanan karier Sisi bermula dari kecintaannya mengeksplorasi kreativitas semasa kuliah, mulai dari magang hingga mengerjakan proyek-proyek mandiri. “Waktu itu aku aktif di media sosial, belajar soal audiens dan cara bikin konten. Saat masih muda, itu waktu yang tepat untuk bereksperimen dan membangun portofolio,” ujarnya.

Baca Juga  Pameran Seni Road to Artjog ke Surabaya Menghidupkan Pasar Tunjungan

Keaktifannya tersebut membawa Sisi mendirikan The Sanctuary pada 2019, sebuah pameran seni multidisiplin yang mendapat liputan Cosmopolitan Indonesia dan menjadi sorotan budaya di Jakarta.

Capaian Sisi Amara menunjukkan bahwa dengan strategi yang terstruktur, berbasis kreativitas, data, dan pemahaman budaya. Fondasi brand dapat membawa individu dan brand ke level internasional. Di tengah semakin kuatnya pengaruh kreator, Sisi menjadi bukti bahwa talenta dia mampu bersaing dan memimpin perubahan di industri global. (als/jpg)

Bagikan:

Berita Terkini