Pengawasan Modus Narkoba di Jalur Udara

KERJA SAMA: BNNP Kaltara dengan pihak AirNav Tarakan jalin kerja sama cegah peredaran narkotika lewat jalur udara, Selasa (24/6) lalu.

TARAKAN – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Utara (Kaltara) terus memperkuat pengawasan terhadap potensi penyelundupan dan penyalahgunaan narkotika melalui jalur udara.

Bersama AirNav Indonesia dan otoritas bandara, BNNP Kaltara membangun sinergi pencegahan di seluruh aspek operasional penerbangan, termasuk lingkungan kerja maskapai dan personel pengatur lalu lintas udara. Kepala BNNP Kaltara Brigjen Pol Tatar Nugroho mengungkapkan, upaya ini merupakan bagian dari program nasional yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia bersama BNN RI dan AirNav.

“Intinya kerja sama lintas sektor. Mulai dari sharing informasi, pengembangan kapasitas SDM, hingga penggunaan sarana-prasarana untuk mendukung program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN), ungkap Tatar, Kamis (27/6).

Baca Juga  Pentingnya Jaga Keamanan Pasca Pilkada

Menurutnya, aspek keselamatan penerbangan sangat bergantung pada kebersihan lingkungan kerja dari pengaruh narkotika. Baik petugas Air Traffic Control (ATC), pilot, awak kabin, maupun staf darat di bandara, semua memiliki tanggung jawab besar terhadap keselamatan ratusan hingga ribuan penumpang setiap harinya.

“Kalau petugas pengatur lalu lintas udara terpengaruh narkoba, bisa dibayangkan dampaknya. Bisa fatal, tabrakan pesawat misalnya,” tegasnya.

BNNP Kaltara juga menyoroti potensi penyelundupan narkoba lewat bandara. Tidak hanya melalui penumpang, namun juga dengan modus pengiriman barang melalui pesawat. Salah satu kasus yang pernah terjadi penyelundupan empat kilogram sabu oleh satu keluarga melalui Bandara Juwata Tarakan. Namun berhasil digagalkan berkat kejelian petugas Avsec pada Mei 2024 lalu.

“Waktu itu satu keluarga bawa masing-masing satu kilo. Untungnya petugas Avsec cepat tanggap, jadi bisa digagalkan,” jelasnya.

Baca Juga  Korban Bunuh Diri Tinggalkan Pesan di Kertas

Karena itu, BNNP menilai penting untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan sinergi antarinstansi. Termasuk AirNav, otoritas bandara, maskapai penerbangan, serta aparat keamanan lainnya. Selain pengawasan terhadap potensi penyelundupan, BNNP juga mendorong pelaksanaan tes urine secara berkala bagi personel penerbangan. Kegiatan sosialisasi, edukasi, dan deteksi dini pun akan digiatkan di lingkungan kerja bandara dan maskapai sebagai bentuk pencegahan internal.

“Kita tidak bisa anggap remeh. Semua jalur berpotensi digunakan, termasuk udara. Maka deteksi dini dan kolaborasi lintas sektor menjadi kunci,” tegas Tatar. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini