PERSIAPAN Kabupaten Malinau sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) II Kalimantan Utara (Kaltara) 2026 terus dimatangkan.
Tim Pengawas dan Pengarah (Panwasrah) Porprov II Kaltara memastikan Malinau siap menggelar ajang olahraga terbesar di tingkat provinsi tersebut. Ketua Panwasrah Wiyono Adhie mengatakan, setelah melakukan serangkaian kunjungan dan peninjauan ke sejumlah venue olahraga di Malinau pekan lalu.
Peninjauan yang dilakukan bersama perwakilan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) serta Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dari kabupaten/kota di Kaltara ini menjadi dasar evaluasi bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malinau.
“Secara umum, Malinau siap. Kami sudah cek lapangan dan hasilnya ada venue yang siap pakai, ada yang perlu renovasi, dan harus dibangun baru,” ujar Wiyono.
Wiyono menjelaskan, tim Panwasrah telah mengidentifikasi penggunaan venue multifungsi untuk efisiensi. Contohnya, gedung bulutangkis yang representatif akan digunakan juga untuk cabor beladiri seperti karate, pencak silat, dan judo.
Sementara itu, cabor seperti panjat tebing, menembak, dan panahan akan menggunakan venue baru yang dibangun secara khusus. Beberapa pertandingan juga akan digelar di daerah penyangga, seperti di Pulau Sapi, Kecamatan Mentarang.
“Pulau Sapi akan jadi lokasi pertandingan penyisihan grup sepak bola, PSTI, dan petanque,” sebutnya.
Meski demikian, mengingat kondisi geografis dan keterbatasan venue, diperkirakan hanya 34 hingga 36 cabor yang bisa dipertandingkan. Jumlah ini lebih sedikit dari acuan awal PON NTB-NTT yang mencapai 51–54 cabor.
“Beberapa cabor seperti layar dan ski air memang tidak memungkinkan digelar di sini. Tapi kami akan cari solusi agar sebanyak mungkin cabor bisa dipertandingkan,” jelas Wiyono.
Pelaksanaan Porprov II Kaltara direncanakan dimulai pada 8 September 2026. Dengan upacara pembukaan (Opening Ceremony) pada 9 September 2026, bertepatan dengan Hari Olahraga Nasional (Haornas). Upacara penutupan (Closing Ceremony) akan digelar pada 16 September, dengan seluruh kegiatan berakhir pada 17 September 2026.
“Pembukaan akan digelar di Stadion Utama Malinau. Empat hari setelahnya, stadion tersebut akan digunakan untuk pertandingan atletik,” jelasnya.
Terkait akomodasi dan transportasi, Wiyono menyatakan persiapan sudah dalam tahap koordinasi. Semua hasil evaluasi dan rencana awal ini akan dibahas lebih lanjut dalam Rapat Kerja Kabupaten (Rakerkab) KONI Malinau pada 22 September mendatang. Rakerkab ini akan menjadi forum resmi untuk memfinalisasi semua aspek teknis dan pembentukan kepanitiaan.
“Secara kasar kami sudah punya blueprint penyelenggaraan. Semua akan difinalkan dalam forum Rakerkab dan pertemuan teknis lanjutan,” pungkasnya. (kn-2)