Yansen: Pilgub Kaltara Alot dan Dinamis

RAPAT PIMPINAN: Yansen Tipa Padan saat memimpin rapat pimpinan Partai Demokrat se-Kaltara, Senin (20/5).

TARAKAN – Partai Demokrat Kalimantan Utara (Kaltara) mengadakan rapat pimpinan untuk menindaklanjuti tahapan pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang sudah berlangsung beberapa bulan.

Ketua DPD Partai Demokrat Kaltara Yansen Tipa Padan menekankan, pentingnya mematuhi etika dan kaidah organisasi dalam menghadapi pilkada. Dengan memperhatikan tingkatan dari kabupaten/kota hingga pusat partai.

“Kami punya etika dan kaidah dalam organisasi bahwa Pilkada ada tingkatan, kabupaten/kota, provinsi sampai ke pusat. Kaitan dengan ini ada pengaruh. Di kabupaten, DPD bisa bicara, kemudian DPP menentukan,” terang Yansen, Senin (20/5).

Pria yang kerap disapa YTP menyatakan, keputusan Partai Demokrat Kaltara untuk solid mendukung pencalonan dirinya sebagai respons terhadap keputusan DPP Partai Demokrat. Ia menegaskan, tidak ingin membangun narasi yang membingungkan selama berlangsungnya pilkada. Serta menjaga komunikasi politik, agar tidak menimbulkan isu-isu yang tidak terkendali.

Baca Juga  Atlet Sambo Asah Kekuatan Fisik

“Untuk menjaga jangan sampai ada isu tak terkendali. Kami ingin politik tak sekadar menjadi konsumsi publik yang seksi. Politik wajib mendidik masyarakat. Keputusan kami, tegas,” tuturnya.

Menurut dia, Demokrat secara kelembagaan harus menunjukkan sebagai partai yang dewasa. Lalu, kekuatan secara politik, kursi pada tingkatan tertentu bisa mengusung. Untuk mengajukan calon kepala daerah. “Untuk Kaltara, pembahasan alot dan dinamis dengan seluruh DPC. Kader utama didorong maju di kontestasi Pilgub Kaltara,” jelasnya.

Terkait calon wakilnya, Yansen mengungkapkan proses penilaian masih berlangsung oleh DPC. Dengan mempertimbangkan elektabilitas, kapasitas, dan pemahaman tentang Kaltara. Dia menekankan, pentingnya memilih wakil yang tepat tanpa terjebak dalam pembahasan pasangan calon secara premature. Serta memastikan bahwa wakil tersebut memiliki kualitas yang mampu menjalankan tugas penyelenggaraan pemerintahan.

Disinggung isu politik identitas yang muncul selama pencalonannya, Yansen menegaskan hal tersebut tidak mencerminkan kedewasaan dalam berpolitik. Dia menekankan pentingnya semangat kebangsaan untuk membangun Kaltara. Serta menegaskan perbedaan identitas tidak perlu dipermasalahkan, dalam membangun kesadaran kebangsaan.

“Saya sebagai anak bangsa yang sudah bertumbuh dalam dunia politik kita, hidup dalam dunia sosial masyarakat, Indonesia hidup dalam keberagaman, ada simbolnya, Bhineka Tunggal Ika. Perbedaan itu tak perlu disoalkan. Yang perlu kita ciptakan semangat kebangsaan membangun Kaltara,” pintanya.

Baca Juga  Korban Diduga Tenggelam di Sungai Kayan, Belum Ditemukan

YTP juga menyoroti potensi kader untuk maju dalam pilkada di tingkat DPC. Dengan menyebutkan Wempi Wellem Mawa sebagai salah satu kader yang memiliki peluang untuk maju dalam pemilihan di Kabupaten Malinau. Dia menekankan, pentingnya memilih kader yang memahami politik dan nilai-nilai kebangsaan untuk mengemban tanggung jawab dalam kepemimpinan.

“Soal potensi kader di DPC. DPC tegas bisa mengusung di Malinau, Pak Wempi Mawa. Justru kalau enggak maju, jadi masalah. Kabupaten/kota lain kami ada kader, masih berhitung soal posisi hari ini. Karena harus mundur, apakah ke kepala daerah atau tetap legislator. Kriteria orangnya teknokrat, memahami politik. Nasional, religius, memahami nilai-nilai kebangsaan,” harapnya. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini