TANJUNG SELOR – Upaya mengatasi masalah stunting masih menjadi tantangan bagi Pemerintah Kabupaten Bulungan. Angka stunting di Bulungan masih termasuk yang tertinggi, dan variabel penyebabnya perlu dianalisis lebih lanjut.
“Kita perlu melihat variabel apa saja yang menyebabkan angka stunting di Kabupaten Bulungan,” jelas Bupati Bulungan Syarwani, Jumat (24/5).
Variabel-variabel ini mungkin fluktuatif, sehingga harus menetapkan arah intervensi yang tepat untuk mengurangi angka stunting. Ia menyoroti bahwa masalah stunting tidak hanya dapat dilihat dari perspektif ekonomi. Tetapi juga harus dipertimbangkan dari sisi kesehatan dan paradigma masyarakat.
“Untuk menekan angka stunting sejak dini, kita harus menjaga seribu hari pertama kelahiran anak,” ujarnya.
Sebagai bagian dari upaya preventif, Pemkab Bulungan telah memulai program sosialisasi bagi calon pengantin, bekerjasama dengan Kementerian Agama. Program ini bertujuan memberikan pemahaman dan persiapan kepada pasangan yang akan menikah. Agar dapat meminimalisir potensi stunting pada anak-anak mereka di masa depan.
Ketika ditanya tentang lokasi spesifik di Bulungan dengan angka stunting tertinggi. Syarwani menjelaskan bahwa tidak semua desa di Kecamatan Sekatak terkena dampak yang sama.
“Beberapa desa memang memiliki angka stunting yang lebih tinggi. Ini disebabkan oleh berbagai faktor. Termasuk kesehatan, latar belakang pendidikan, paradigma berpikir masyarakat, dan pendapatan,” tuturnya.
Dengan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif, Bulungan berharap dapat mengurangi angka stunting dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak di wilayah tersebut. Stunting adalah kondisi pertumbuhan anak yang terhambat akibat kekurangan gizi kronis.
“Anak-anak yang mengalami stunting sering kali menghadapi tantangan dalam perkembangan fisik dan kognitif mereka,” kata dia.
Pemkab Bulungan bersama dengan berbagai lembaga dan komunitas, terus berupaya mengidentifikasi dan menangani faktor-faktor yang berkontribusi terhadap stunting. Dengan intervensi yang tepat dan edukasi yang efektif, diharapkan angka stunting dapat terus menurun di masa mendatang. (kn-2)