TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) melalui Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah melakukan program identifikasi beberapa objek wisata alam goa yang berada di Kaltara.
Kepala Bidang Geologi dan Air Tanah, Dinas ESDM Provinsi Kaltara, Trimulbar mengungkapkan bahwa Pemprov Kaltara sedang mengusulkan Geosite di wilayahnya. “Kaltara juga sudah melakukan proses pengusulan ini, salah satu rekomendasinya adalah situs goa yang berada di desa–desa baru,” katanya belum lama ini.
Di Kabupaten Bulungan, tepatnya di Desa Karang Agung ini ada informasi bahwa ada goa yang berpotensi menjadi Geosite. Untuk informasi Situs Warisan Geologi atau disebut dengan Geosite adalah objek Geoheritage. Dengan ciri khas tertentu baik individual maupun multi objek, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari sebuah cerita evolusi pembentukan suatu daerah.
Berdasarkan informasi Kementerian ESDM Indonesia memiliki 191 geosite yang tersebar di seluruh nusantara. “Makanya pada hari ini dari Tim Dinas ESDM Kaltara untuk melihat. Tapi tentu tidak hanya sebatas ini, perlu ada kajian lebih dalam terkait dengan goa ini,” katanya.
Melihat potensi yang dimiliki goa ini, dari potensi biodiversitas, potensi geolongi dan budaya–budaya yang mungkin yang ada disini. Itu nanti akan memperkuat syarat – syarat geosite.
Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), Hubungan Pemerintahah, Gunawan yang ikut hadir di lokasi wisata Batu Putih menyebutkan identifikasi geosite ini nantinya sebagai dasar usulan Geopark ke Kementerian ESDM.
“Kebetulan tahun 2023 kemarin itu kita sudah usul dari Batu Benau. Yang usulannya hasil identifikasi itu diusulkan ke Kementerian oleh Bapak Gubernur sendiri pada Januari 2023,” jelasnya.
Dan dari Kementerian ESDM mengusulkan kepada pemprov Kaltara untuk geosite wilayah Batu Benau, agar program identifikasinya diperluas. Menanggapi itu Trimulbar mengatakan Dinas ESDM Kaltara akan menggandeng Universitas Gajah Mada untuk program identifikasi. Agar hasil identifikasi tersebut bisa diketahui berapa geosite yang ada disini.
“Dengan diperluas tahun anggaran 2024 ini kita memprogram kan kegiatan identifikasi yang mencakup wilayah kabupaten Malinau, Kabupaten Tana Tidung sampai Kabupaten Bulungan sendiri,” tuturnya.
“Bulungan nanti kita upayakan masuk identifikasi wilayah ini. Semoga kita dapatkan beberapa geosite untuk usulan ke geopark kementerian,” sambungnya.
Menurut Trimulbar, informasi Goa Karst Batu Putih memiliki kedalaman hingga kurang lebih 300 meter. Untuk survei dan detailnya belum diketahui. Karena itu akan ada identifikasi oleh pihak UGM yang akan masuk kesini.
Melihat potensi yang dimiliki goa ini, dari potensi biodiversitas, potensi geolongi dan budaya–budaya yang mungkin yang ada disini. Itu nanti akan memperkuat syarat–syarat geosite.
“Identifikasi sudah dimulai dari daerah gunung putih yang berada di Tanjung Palas dan ada beberapa yang mengarah ke hulu sungai kayan, kita upayakan sampai ke Malinau,” tuntasnya. (dkisp)