Bunga Bougenville Ternyata Kaya Antioksidan dan Bisa jadi Pewarna Alami

BUNGA BOUGENVILLE: Karyawan mengupload foto tanaman hias untuk dipasarkan secara online di Titik Hijau, Bojongsari, Depok.

Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) telah mengungkap potensi luar biasa dari bunga Bougenville dalam riset terbaru mereka.

 

SEPERTI dilansir dari situs resmi Umsida, penelitian yang dipimpin oleh Laila Tasnima Sofiyah, mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan, tim ini berhasil memperoleh pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) untuk proyek yang mengolah bunga Bougenville sebagai sumber antioksidan dan pewarna alami.

Berjudul “Potensi Ekstrak Bunga Bougenville (Bougainvillea glabra) Sebagai Sumber Antioksidan dan Alternatif Pewarna Alami Pada Pembuatan Flower Leather,” riset ini bertujuan untuk mengubah bunga Bougenville, yang umumnya dikenal sebagai tanaman hias, menjadi bahan pangan yang kaya nutrisi dan aman untuk dikonsumsi.
Bunga Bougenville, atau dikenal juga dengan nama bunga kertas. Terkenal karena warna-warnanya yang cerah dan kemampuannya menghiasi taman. Namun, penelitian ini menunjukkan bahwa bunga tersebut memiliki manfaat kesehatan yang signifikan.
Bougenville mengandung betasianin, komponen yang memiliki sifat antioksidan kuat, yang dapat membantu melawan radikal bebas dan mencegah penyakit degeneratif, seperti stroke dan diabetes, yang semakin meningkat di Indonesia.
Tim PKM Umsida, yang dibimbing oleh Rahmah Utami Budiandari STP MP, memulai riset ini pada bulan Mei lalu dan kini berada pada tahap akhir pengolahan data dan pengujian kestabilan warna dari flower leather.
“Bunga Bougenville banyak ditemukan di lingkungan sekitar dan memiliki potensi yang belum banyak digali. Ekstraknya kaya akan betasianin yang bermanfaat untuk kesehatan,” ujar Rahmah.
Proyek ini tidak hanya fokus pada manfaat kesehatan tetapi juga pada penggunaan bunga Bougenville sebagai pewarna alami dalam produk pangan.

Baca Juga  Pendakian Terakhir Lilie dan Elsa, ”The Hiking Queen” Mamak Pendaki Mamak Gigi

Dengan memanfaatkan ekstrak bunga Bougenville, tim berusaha menciptakan flower leather. Yaitu bahan pangan yang tidak hanya menyehatkan tetapi juga memiliki warna yang menarik dan alami. Ini merupakan langkah inovatif dalam industri pangan untuk mengurangi ketergantungan pada pewarna sintetis.
Selama proses penelitian, tim menghadapi beberapa tantangan, seperti mendapatkan bunga dengan warna yang diinginkan dan menguji kestabilan warna betasianin. Namun, semangat dan dedikasi mereka untuk mengeksplorasi potensi bunga Bougenville tetap tinggi.

Baca Juga  Nurlaili Kusumah dan Proliga 2024: Antara Performa yang Melesat dan Tangisan di Final

Laila Tasnima Sofiyah, ketua tim, mengungkapkan pentingnya dukungan dari dosen pembimbing dan bagaimana riset ini membuka wawasan baru tentang manfaat kesehatan dari tanaman hias yang sering dianggap sekadar dekoratif.
Setelah menyelesaikan pengujian dan analisis, tim akan menyusun laporan akhir sebagai bagian dari hasil PKM mereka. Laila berharap riset ini dapat menjadi sumber informasi berharga bagi masyarakat mengenai penggunaan bunga Bougenville dalam produk pangan yang aman dan bergizi.
Inovasi ini tidak hanya menyoroti manfaat kesehatan dari bunga Bougenville tetapi juga berkontribusi pada pengembangan industri pangan yang lebih berkelanjutan dengan penggunaan bahan alami.
Dengan hasil riset ini, bunga Bougenville dapat dikenali tidak hanya sebagai tanaman hias, tetapi juga sebagai sumber potensial antioksidan dan pewarna alami yang bermanfaat bagi kesehatan manusia. (jpg)

Baca Juga  Thailand Menuju Legalisasi Prostitusi, PSK Bekerja demi Membangun Rumah dan Peternakan Ayam Keluarga
Bagikan:

Berita Terkini