TANJUNG SELOR – Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bulungan nomor urut 1, Syarwani-Kilat dengan akronim S1AP, dalam debat publik sesi pertama, pada Rabu (23/10/2024) malam menjawab tuntas.
Hal itu berkaitan dengan pertanyaan pelestarian budaya sangat penting di tengah gempuran budaya asing. Masuknya budaya asing generasi muda tertarik budaya asing. Budaya asli Bulungan terpinggirkan. Bagaimana upaya dalam melestarikan dan mengembangkan budaya lokal dalam serta menghadapi tantangan modernisasi dan globalisasi yang mempengaruhi budaya lokal kabupaten Bulungan.
Bupati pertahana Kabupaten Bulungan, Syarwani, menjawab bahwa transformasi digital telah masuk di ruang publik. Kemajuan tersebut adalah sebuah keniscayaan tak dapat dihindari dan kemajuan digitalisasi tak bisa dipungkiri.
“Menjadi kewajiban kami memastikan kearifan lokal tetap ada dan kami laksanakan secara dini,” kata Syarwani.
Menurut calon Bupati Bulungan nomor urut 1 tersebut, dalam mempertahankan budaya lokal. Telah melaksanakan di bidang pendidikan termasuk muatan lokal bahasa Dayak, Bulungan dan Tidung di sekolah-sekolah. “Tentu kami sudah memastikan budaya lokal untuk tetap lestari walaupun ada gempuran asing,” kata Syarwani.
Melalui kegiatan seni budaya, pemuda Bulungan tetap bisa berkontribusi. Panggung untuk anak muda Bulungan tetap bisa melestarikan budaya lokal dan mampu menjawab tantangan era digitalisasi, globalisasi dan budaya asing.
Pada pertanyaan sesi kedua mengenai, transformasi sosial berpengaruh pada kesempatan kerja yang ditandai dengan munculnya berbagai peluang kerja baru di sektor ekonomi kreatif seperti desain grafis, kerajinan tangan hingga pariwisata. Sehingga bagaimana memastikan adanya peluang kerja di sektor ekonomi kreatif hingga ke tingkat desa.
Calon Bupati Bulungan nomor urut 1, Syarwani menjawab dibutuhkan kolaborasi dan keterlibatan dari berbagai pihak. Untuk mewujudkan ekosistem ekonomi kreatif sampai ketingkat desa. Sehingga bisa memberikan peluang dan kesempatan kerja.
“Dibutuhkan keterlibatan banyak pihak, membangun kabupaten Bulungan hari ini bukan hanya domain pemerintah. Ada keterlibatan masyarakat, media, pelaku usaha UMKM, perguruan tinggi,” kata Syarwani.
Syarwani sudah menjalankan program-program tersebut semenjak tahun 2020 ketika aktif menjabat sebagai Bupati Bulungan. Upaya-upaya dalam hal melayani, sudah memastikan melalui dinas PTSP memberikan pelayanan efektid dan efesien seperti pelayanan NIB dan OSS kepada pelaku usaha UMKM secara digital.
Untuk skema di tingkat desa, menurut Syarwani juga sudah berjalan sehingga kini pasangan S1AP nomor urut 1, melanjutkan pembangunan di Kabupaten Bulungan.
“Memastikan keberlangsungan terlaksana pelaku UMKM berjalan. Sistem informasi desa secara digital bagian dari upaya termasuk ekonomi kreatif di desa-desa sejak tahun 2020 susah dijalankan, tentu tetap berbasis digitalisasi,” ujarnya. (kn-2/adv)