TARAKAN – Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setprov Kaltara, Datu Iqro Ramadhan, S.Sos, M.Si menyebut ada empat tantangan Pemprov Kaltara dalam melakukan pemerataan pendidikan.
Hal itu disampaikan Datu Iqro memaknai peringatan Hari Pendidikan Nasional yang jatuh Kamis (2/5). Pertama, wilayah Kaltara yang cukup luas menjadi tantangan utama dalam pemerataan pendidikan.
“Tantangan kita sangat besar karena wilayah Kaltara inikan sangat luas. Ini tantangan bagi kita. Bagaimana kita melakukan pemerataan pendidikan,” ujar Datu Iqro Ramadhan kepada awak media usai menjadi inspektur upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional di Stadion Datu Adil Tarakan, Kamis (2/5).
Daerah pelosok dan perbatasan merupakan wilayah yang dinilai Datu Iqro, sebagai daerah yang masih sulit untuk dilakukan pemerataan pendidikan. Karena luasnya wilayah Kaltara, dinilai Datu Iqro, berdampak pada kualitas pendidikan. Di mana terdapat perbedaan kualitas antara antara di perkotaan dan di pelosok. Ini juga menjadi tantangan Pemprov Kaltara.
“Kita berharap ke depan antara daerah perbatasan, pelosok dengan perkotaan itu kualitasnya sama. Itu tantangan bagi kita,” terangnya.
Selain itu, kesejahteraan guru juga menjadi tantangan bagi Pemprov Kaltara. “Ke depan bagaimana kita berusaha, dengan kemampuan APBD yang ada bagaimana kita meningkatkan kesejahteraan para guru,” ungkapnya.
Pendidikan murah juga menjadi tantangan ke depan. Bagaimana masyarakat bisa mengentam pendidikan dengan biaya yang terjangkau. Menurut Datu Iqro, menjadi kerja bersama untuk menjawab tantangan tersebut. Bukan hanya tugas Pemprov Kaltara.
“Tidak mungkin keberhasilan itu hanya digerakkan satu pihak. Perlu kerja sama kita semua,” katanya. (dkisp)