Pemprov Apresiasi Upaya BPS Kaltara, Songsong Indonesia Emas 2045 Melalui Aplikasi Korsa Vista

INDONESIA EMAS: Plh Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Burhanuddin,S.Sos., M.Si., menghadiri peluncuran aplikasi Korsa Vista, Rabu (3/7) lalu.

TANJUNG SELOR – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr. (H.C.) H Zainal Arifin Paliwang, M. Hum., diwakili Plh. Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Burhanuddin,S.Sos., M.Si., atas nama pemprov mengapresiasi Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara dalam upaya mendukung visi Indonesia Emas 2045.

Dengan meluncurkan aplikasi inovasi Kolaborasi Startegis untuk mewujudkan Satu data Visi Indonesia Emas Kaltara (Korsa Vista), Rabu (3/7). Hadir pada kesempatan tersebut Plt. Kepala Dinas Statistik, Informatika, Statistik dan Persandian, Kaltara, H. Iskandar, S.IP., M.Si., Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kaltara, Ilham Zain, S.Sos., M.PA, Kepala Dinas Kesehatan Kaltara, H. Usman, SKM.,M.Kes Kepala Biro Administrasi Pembangunan, H. Sapi’i, ST., M.AP.

“Korsa Vista akan menjadi booster pembangunan di provinsi Kalimantan Utara. Dalam perencanaan, pengambilan kebijakan, dan memonitor capaian pembangunan, khususnya terkait visi Indonesia Emas 2045,” ucap Gubernur Zainal melalui sambutan yang dibacakan.

Visi Indonesia Emas 2045 merupakan sebuah gagasan ideal agar Indonesia menjadi negara berdaulat, maju, adil, dan makmur pada hari ulang tahun kebangsaan yang ke-100 pada tahun 2045.

Baca Juga  Gubernur Serukan Semangat Toleransi

“Segala upaya pembangunan harus dilakukan untuk mewujudkan visi tersebut dan telah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045. Merupakan komitmen bangsa untuk menghadirkan kehidupan yang lebih baik,” tambah Gubernur.

Gubernur mengungkapkan diperlukan alat yang efektif, agar arah pembangunan Kaltara dapat sesuai dengan visi Indonesia Emas 2045 yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo tersebut.

“Untuk menjawab kebutuhan tersebut, saya mengapresiasi serta menyambut baik atas inovasi dari kepala BPS Kalimantan Utara. Melalui program Korsa Vista yang mampu memonitor capaian pembangunan. Serta memberikan saran kebijakan untuk pemerintah provinsi Kalimantan Utara,” ujar Gubernur mengapresiasi.

Kepala BPS Kaltara Mas’ud Rifai S.ST., M.M., menyampaikan, tujuan dari adanya inovasi data Korsa Vista merupakan respons cepat terhadap tantangan baru dalam pembangunan di Kaimantan Utara.

Baca Juga  Penanganan Stunting, Kaltara Peringkat Ketiga Terbaik

Dimana inovasi tersebut telah memasukkan visi Indonesia emas kedalam rancangan teknokratif. Yakni RPJP dan RPJMN baik di tingkat nasional maupun daerah.

“Iya kita telah masukkan visi Indoesia Emas 2045 dalam rancangan pembangunan. Sehingga ke depannya, mau tidak mau untuk parameter pembangunan di Kalimantan Utara akan diukur terhadap capaian dari visi Indonesia Emas 2045,” kata Mas’ud.

Lebih jauh, Mas’ud menjelaskan bahwa secara singkat visi Indoensia Emas 2045 telah memiliki 45 indikator utama. Nantinya harus dikejar oleh masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) disetiap pembangunan.

“Sebagai gambaran tantangan yang dihadapi Kaltara dari sasaran ini misalnya untuk meningkatkan pendapatan per kapita mencapai 30.300 USD, kita perlu pertumbuhan ekonomi 6-7 persen tiap tahun,” sebutnya.

Baca Juga  Pemetaan Potensi dan Kompetensi 2.000 ASN Pemprov Kaltara, Dasar Menuju Penerapan Manajemen Talenta

“Setara hampir Rp 500 juta atau setengah miliar lah untuk per kapita per tahun. Kalau menurut kami ini termasuk target yang cukup besar,” lanjutnya.

Sementara untuk menuju kemiskinan 0,5 persen pada tahun 2045 dirinya menambahkan Kaltara harus konsisten menurunkan 0,3 persen setiap tahunnya.

“BPS terus berperan aktif melaksanakan pembinaan statistik sektoral dan bahu membahu bersama Bappeda dan DKISP serta seluruh OPD Kaltara berupaya mewujudkan Satu Data Indonesia di Provinsi Kaltara,” ujarnya.

Data Korsa Vista ini akan memuat akselerasi antara data Indonesia pada data Kalimantan Utara, beserta dengan insight dan pemaknaan datanya.

“Nah, dipemaknaan juga kami lengkapi dengan data-data pendukungnya. Sehingga para pengguna data ketika membaca 45 indikator dapat terbantu dalam pemaknaanya. Sehingga intervensi dapat dilakukan terhadap indikator tersebut,” tutupnya. (dkisp)

Bagikan:

Berita Terkini