Impor di Kaltara Menurun

SEKTOR IMPOR: Pelabuhan Kayan I Tanjung Selor kerap digunakan untuk impor barang hasil industri. Pada September 2024, BPS Kaltara mencatat penurunan signifikan dalam sektor impor.

TANJUNG SELOR – Pada September 2024, Provinsi Kalimantan Utara mencatatkan penurunan signifikan dalam sektor impor. Nilai impor keseluruhan tercatat USD 60,12 juta, mengalami penurunan 25,05 persen dibandingkan dengan bulan Agustus 2024.

Penurunan ini terutama disebabkan berkurangnya impor barang hasil industri dan tambang. Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Utara Mas’ud Rifai, impor barang migas pada September 2024 tidak tercatat sama sekali. Sementara itu, impor barang non-migas tercatat mencapai nilai yang sama, yaitu USD 60,12 juta.

Baca Juga  Harga Beras Bikin RI Deflasi pada Mei 2024, BPS: Pertama Sejak Agustus 2023

Penurunan signifikan dalam impor ini terutama terjadi pada komoditi barang hasil industri, yang turun menjadi USD 59,25 juta atau menurun 25,04 persen. Selain itu, impor barang hasil tambang juga mengalami penurunan menjadi hanya USD 0,87 juta, turun 25,35 persen.

“Menariknya, hasil pertanian tercatat tidak melakukan transaksi impor sama sekali pada bulan tersebut,” bebernya, Rabu (27/11) lalu.

Namun, meskipun terjadi penurunan pada September. Secara kumulatif nilai impor Provinsi Kalimantan Utara dari Januari-September 2024 mengalami peningkatan yang cukup signifikan. “Total impor kumulatif mencapai USD 743,10 juta, yang menunjukkan peningkatan sebesar 83,57 persen, dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023,” tuturnya.

Baca Juga  Pertumbuhan Ekonomi Kaltara Diproyeksi Beralih ke Industri

Untuk impor barang non-migas pada September 2024, sebagian besar barang impor berasal dari negara-negara seperti Tiongkok (USD 47,85 juta), Singapura (USD 4,42 juta), Uni Emirat Arab (USD 3,69 juta), Vietnam (USD 2,23 juta), Finlandia (USD 0,97 juta), dan lainnya (USD 0,96 juta).

Meskipun impor non-migas pada September menurun 25,05 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Secara kumulatif impor non-migas pada periode Januari-September 2024 tercatat USD 742,35 juta, yang menunjukkan kenaikan 84,29 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Juga  Stok Beras Aman hingga Akhir Tahun

Dengan demikian, meskipun ada penurunan pada bulan September 2024, kinerja impor Provinsi Kalimantan Utara masih mencatatkan angka yang positif. Jika dilihat secara kumulatif dibandingkan dengan tahun lalu. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini