TANJUNG SELOR – Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) menunjukkan perkembangan positif dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2024. Berdasarkan data terbaru, IPM Kaltara tercatat 73,41 persen, meningkat 0,73 persen dibandingkan IPM tahun 2023 yang mencapai 72,88 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara Mas’ud Rifai mengungkapkan, kenaikan ini merupakan hasil dari peningkatan sektor-sektor pembangunan di seluruh wilayah Kaltara.
“Peningkatan IPM ini terjadi di hampir semua sektor, yang berkontribusi langsung terhadap kemajuan kualitas hidup masyarakat di Kaltara,” ujarnya, Selasa (3/12) lalu.
Dari data yang dirilis, perkembangan IPM Kaltara terlihat signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2020, IPM Provinsi Kaltara tercatat 71,00 persen. Kemudian meningkat menjadi 71,57 persen pada tahun 2021. Terus naik menjadi 72,21 persen pada tahun 2022. Puncaknya, pada tahun 2023 IPM Kaltara berada di angka 72,88 persen, sebelum akhirnya mencapai 73,41 persen di tahun ini.
Mas’ud menambahkan, meskipun terjadi kemajuan yang signifikan, terdapat perhatian yang perlu diberikan terhadap disparitas IPM di kabupaten dan kota di Kaltara. “Kami masih perlu memperhatikan ketimpangan antara daerah. IPM terendah tercatat di Kabupaten Nunukan dengan angka 69,27 persen. Sementara IPM tertinggi ada di Kota Tarakan yang mencapai 73,83 persen,” sebutnya.
Selain itu, beberapa kabupaten lainnya juga menunjukkan peningkatan, seperti Kabupaten Malinau dengan IPM 74,72, Kabupaten Bulungan yang mencapai 73,83, dan Kabupaten Tana Tidung dengan 70,95. Selama periode 2020-2023, IPM Provinsi Kaltara tercatat rata-rata tumbuh sebesar 0,87 persen setiap tahunnya.
“Saya berharap, dengan terus mendorong pembangunan di berbagai sektor, IPM Kaltara dapat terus mengalami peningkatan yang signifikan di masa mendatang. Dengan pencapaian ini, diharapkan Kaltara semakin maju dan sejahtera, memberikan kualitas hidup yang lebih baik bagi seluruh lapisan masyarakat,” harapnya. (kn-2)