November, NTP Kaltara Tercatat 114, 41 Persen

PENINGKATAN NTP: Kenaikan NTP disebabkan peningkatan yang lebih besar pada Indeks Harga yang Diterima Petani.

TANJUNG SELOR – Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Kalimantan Utara pada bulan November 2024 tercatat 114,41 persen. Angka tersebut menunjukkan kenaikan 0,29 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Peningkatan NTP ini mencerminkan perbaikan daya beli petani. Menjadi salah satu indikator penting dalam menilai kesejahteraan petani di pedesaan. Kenaikan NTP disebabkan peningkatan yang lebih besar pada Indeks Harga yang Diterima Petani (It), yang naik 0,42 persen. Dibandingkan kenaikan yang lebih kecil pada Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) yang hanya mengalami kenaikan 0,13 persen.

Baca Juga  Pengguna Baru Meningkat

Secara rinci, NTP per subsektor di Kalimantan Utara pada November 2024 menunjukkan hasil yang beragam. Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) tercatat 103,24 persen. Sementara Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) berada di angka 101,57 persen.

“Sektor perkebunan rakyat menunjukkan nilai yang signifikan dengan Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) mencapai 189,22 persen. Sementara Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) tercatat 102,33 persen, dan Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (NTNP) sedikit lebih rendah di angka 99,29 persen,” jelas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara Mas’ud Rifai, Jumat (6/12).

Baca Juga  Ekspor Non Migas Turun, NTP Malah Naik

Peningkatan NTP ini menunjukkan adanya perbaikan daya tukar produk pertanian terhadap barang dan jasa yang dikonsumsi petani serta biaya produksi. Hal tersebut pun berpengaruh pada kesejahteraan petani.

Selain itu, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Kalimantan Utara juga mengalami kenaikan pada November 2024. NTUP tercatat 117,79 persen, meningkat 0,41 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Baca Juga  Mulai Siapkan Dokumen IPRO

“Peningkatan NTUP ini menggambarkan usaha rumah tangga pertanian di wilayah tersebut semakin menunjukkan hasil yang lebih baik. Tentunya berdampak positif bagi perekonomian rumah tangga petani,” ungkapnya. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini