Ekspor Kaltara 2024 Turun USD 126,91 juta

KENAIKAN TARGET: Bea Cukai Tarakan mengalami penambahan target menjadi Rp 29.367.039.000 yang diredistribusi dari kantor pusat.

TANJUNG SELOR – Ekspor barang melalui pelabuhan di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) pada November 2024 mengalami penurunan 41,45 persen dibandingkan Oktober 2024. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara, nilai ekspor menurun dari USD 216,76 juta menjadi USD 126,91 juta.

Kepala BPS Kaltara Mas’ud Rifa’I menjelaskan, seluruh ekspor melalui pelabuhan di Kaltara selama November 2024 merupakan komoditas non-migas. Penurunan tajam ini terjadi pada beberapa sektor utama. Meliputi hasil tambang yang turun 46,55 persen, hasil industri yang menurun 21,14 persen, serta hasil pertanian yang mengalami penurunan drastis hingga 61,96 persen.

Baca Juga  Desember 2023, NTP Turun

“Penurunan ini cukup signifikan, terutama pada sektor hasil tambang dan pertanian. Hal ini berdampak pada total ekspor daerah yang juga terkontraksi dibanding bulan sebelumnya,” ujarnya, belum lama ini.

Namun, ekspor asli Kaltara pada November 2024 tercatat mengalami kenaikan tipis 0,75 persen dibandingkan Oktober 2024, dari USD 127,11 juta menjadi USD 128,06 juta. Sektor hasil tambang menunjukkan peningkatan nilai ekspor 13,78 persen menjadi USD 105,36 juta. Namun, sektor lainnya justru mengalami penurunan.

Baca Juga  April, Inflasi Kaltara 2,47 Persen

“Ekspor gas alam turun 6,54 persen menjadi USD 1,17 juta, hasil industri turun 32,53 persen menjadi USD 18,84 juta, dan hasil pertanian turun signifikan 49,42 persen menjadi USD 2,69 juta,” sebutnya.

Sebagian besar ekspor Kaltara dilakukan melalui pelabuhan di luar provinsi. Pada November 2024, nilai ekspor melalui pelabuhan di provinsi lain mencapai USD 19,43 juta. Kontribusi terbesar berasal dari Kalimantan Timur USD 14,62 juta, diikuti Jawa Timur USD 3,82 juta, dan Sulawesi Selatan USD 0,99 juta.

Baca Juga  Pertumbuhan Tertinggi Sektor Konstruksi

Secara akumulatif, ekspor non-migas Kaltara selama Januari-November 2024 tercatat USD 2.406,12 juta. Angka ini turun 9,46 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023.

Menurut dia, penurunan ini menjadi tantangan bagi Kaltara untuk meningkatkan daya saing ekspor. Terutama di sektor hasil industri dan pertanian yang mengalami penurunan cukup tajam. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini