Kunjungan Wisman di Kaltara Menurun

WISATAWAN: Kunjungan wisata melalui jalur laut ke Kota Tarakan mengalami penurunan signifikan dengan hanya mencatat 211 kunjungan, berkurang 138 kunjungan.

TANJUNG SELOR – Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Kalimantan Utara pada bulan November 2024 mengalami penurunan. Berdasarkan pendataan Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara, total kunjungan wisman tercatat sebanyak 1.009 kunjungan, menurun 104 kunjungan dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 1.113 kunjungan.

Dari total kunjungan tersebut, pintu keimigrasian di Kabupaten Nunukan mencatat 798 kunjungan. Yang merupakan peningkatan sebesar 34 kunjungan dibandingkan bulan sebelumnya. “Sebaliknya, Kota Tarakan mengalami penurunan signifikan dengan hanya mencatat 211 kunjungan, berkurang 138 kunjungan,” terang Kepala BPS Kaltara Mas’ud Rifai, Selasa (7/1).

Baca Juga  Juni, Inflasi di Kaltara Tetap Terjaga

Secara keseluruhan, penurunan jumlah kunjungan wisman pada bulan November 2024 mencapai 9,34 persen. Meski demikian, secara kumulatif, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kaltara sepanjang tahun 2024 mencapai 13.701 kunjungan.

Salah satu tantangan dalam mencatat jumlah wisman, adanya kunjungan tidak tercatat melalui Pintu Lintas Batas (PLB) yang tidak resmi. Untuk mengatasi hal ini, BPS bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Telkomsel untuk melakukan penghitungan menggunakan metode Mobile Positioning Data (MPD).

Baca Juga  NTP di Kaltara Naik 0,36 Persen

Menurut dia, berdasarkan metode ini, jumlah wisman yang berkunjung ke Kaltara tercatat 26.533 kunjungan, meningkat 3,74 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Namun, secara kumulatif, jumlah kunjungan melalui MPD sepanjang tahun 2024 mencapai 310.545 kunjungan, yang menunjukkan penurunan 22,93 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Data ini menggambarkan dinamika pariwisata di Kaltara dan pentingnya penghitungan akurat. Untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata,” ungkapnya.

Baca Juga  Komoditas Ekspor Kaltara Menurun

Dengan penerapan teknologi MPD, diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang pergerakan wisatawan dan membantu pemerintah. Dalam merumuskan kebijakan yang lebih efektif, untuk meningkatkan jumlah kunjungan di masa mendatang. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini