TARAKAN – Pertumbuhan kredit atau pembiayaan yang disalurkan oleh perbankan di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) pada November 2024 tercatat tumbuh 13,65 persen yoy. Jumlah ini melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 14,47 persen yoy.
“Sementara total nominal kredit outstanding November 2024 sebesar Rp 20,73 triliun. Pertumbuhan kredit periode laporan didukung dengan kualitas kredit yang terjaga. Dengan non performing loan (NPL) di level 1,00 persen, jauh lebih rendah darithreshold NPL yang ditetapkan Bank Indonesia sebesar 5 persen,” ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kaltara Wahyu Indra Sukma, Rabu (8/1).
Sementara pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) di Provinsi Kaltara pada November 2024 tetap tumbuh 4,89 persen yoy/ Tumbuh dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 4,75 persen yoy. Pertumbuhan DPK didorong oleh tetap tumbuhnya komponen giro sebesar 13,96 persen yoy. Angka tersebut lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 8,34 persen yoy
“Meningkatnya komponen Tabungan yaitu tumbuh 4,81 persen yoy, lebih tinggi dari bulan sebelumnya dengan 4,77 persen yoy. Di sisi lain, komponen deposito berlanjut terkontraksi -7,39 persen yoy, memburuk dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya sebesar -6,49 persen yoy,” sebutnya.
Pertumbuhan total kredit pada bulan laporan didukung olehseluruh komponen kredit. Kredit Modal Kerja pangsa 34,83% tumbuh sebesar 13,53 persen yoy, dengan total outstanding Rp 7,22 triliun.
Pertumbuhan Kredit Konsumsi, pangsa 31,97 persen mengalami pertumbuhan 13,49 persen yoy dengan total outstanding Rp 6,63 triliun. Pertumbuhan Kredit Investasi pangsa 33,21 persen mengalami pertumbuhan 13,93 persen yoy dengan total outstanding Rp 6,88 triliun.
“Peningkatan pertumbuhan penyaluran kredit pada pertengahan triwulan IV 2024 merupakan cerminan optimisme masyarakat, terhadap perekonomian dan pemerintahan baru ke depannya. Terutama pada kredit modal kerja yang meningkat seiring dengan peningkatan kebutuhan bisnis ke depan,” bebernya.
Secara sektoral, tiga sektor Lapangan Usaha (LU) utama yang menjadi andil terbesar pangsa kredit. Yaitu industri pengolahan pangsa 21,36 persen, LU pertanian dan kehutanan, pangsa 16,58 persen dan perdagangan besar dan eceran 14,94 persen. (kn-2)