Nilai Impor di Kaltara Alami Peningkatan

MENINGKAT: Impor barang non-migas tercatat USD 56,20 juta, peningkatan disebabkan kenaikan nilai impor komoditas barang hasil industri.

TANJUNG SELOR – Provinsi Kalimantan Utara mencatatkan peningkatan signifikan dalam nilai impor pada November 2024. Menurut data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara, nilai impor mencapai USD 56,20 juta, meningkat 38,68 persen dibandingkan bulan sebelumnya, Oktober 2024.

Kepala BPS Kaltara Mas’ud Rifai mengungkapkan, meskipun komoditas barang migas tidak melakukan impor pada bulan tersebut. Namun sektor non-migas menunjukkan performa yang cukup baik.

“Impor barang non-migas tercatat sebesar USD 56,20 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan kenaikan nilai impor komoditas barang hasil industri yang mencapai USD 39,57 juta, naik 39,57 persen,” jelasnya, belum lama ini.

Baca Juga  Agustus, Nominal Kredit Outstanding Rp 19,20 T

Selain itu, nilai impor hasil tambang juga mengalami kenaikan menjadi USD 1,25 juta atau meningkat sebesar 8,21 persen. Namun, hasil pertanian tercatat tidak melakukan transaksi impor pada bulan November 2024.

“Hal ini menunjukkan sektor industri dan tambang masih menjadi penyokong utama dalam peningkatan nilai impor di provinsi ini,” kata dia.

Secara kumulatif, nilai impor Provinsi Kalimantan Utara untuk periode Januari-November 2024 mencapai USD 839,07 juta. Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, terdapat peningkatan 41,11 persen. Ini menunjukkan tren positif dalam aktivitas perdagangan di provinsi yang kaya sumber daya alam ini.

Baca Juga  Kaltara Harapan Baru Hilirisasi Industri IKN

Meskipun terjadi peningkatan secara keseluruhan, perlu dicatat transaksi nilai impor non-migas pada bulan November mengalami penurunan sebesar 32,60 persen dibandingkan Oktober.

Produk non-migas yang diimpor berasal dari beberapa negara seperti Tiongkok dengan kontribusi terbesar mencapai USD 35,51 juta, diikuti Singapore USD 8,62 juta, Vietnam USD 6,95 juta, Republic of Korea USD 2,18 juta, dan United Arab Emirates USD 1,42 juta.

Baca Juga  4 Bulan, Jumlah Penumpang Datang Meningkat

Peningkatan nilai impor di Kalimantan Utara menunjukkan adanya pertumbuhan ekonomi yang positif meskipun ada tantangan di sektor tertentu. Dengan terus meningkatkan daya saing produk lokal dan menarik investasi di sektor industri dan tambang. Diharapkan provinsi ini dapat mempertahankan tren pertumbuhan yang menguntungkan.

“Ke depan, pemerintah dan pihak terkait diharapkan dapat terus memantau perkembangan ini. Untuk memastikan pertumbuhan ekonomi dapat berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi masyarakat Kalimantan Utara secara keseluruhan,” pungkasnya. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini