TANJUNG SELOR – Pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Utara (Kaltara) 4,57 persen pada tahun 2024. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 146,79 triliun, dengan PDRB per kapita Rp 198,43 juta.
Dari sisi produksi, pertumbuhan ekonomi Kaltara didorong oleh semua kategori lapangan usaha. Dengan sektor konstruksi mencatat pertumbuhan tertinggi 11,95 persen.
“Hal ini menunjukkan investasi yang kuat dalam pembangunan infrastruktur,” terang Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara Mas’ud Rifai, Jumat (7/2).
Sementara itu, dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 11,60 persen. Ini mengindikasikan peningkatan aktivitas sosial dan kegiatan non-profit di Kaltara.
Ekonomi Kaltara pada triwulan IV 2024 tumbuh 4,66 persen, dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya (y-on-y). Sektor konstruksi kembali menjadi yang tertinggi dengan pertumbuhan 16,22 persen. Dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 9,70 persen.
Dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q), ekonomi Kaltara tumbuh 2,76 persen pada triwulan IV 2024. Lapangan usaha administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial mencatat pertumbuhan tertinggi dari sisi produksi 12,24 persen. Sedangkan pengeluaran konsumsi pemerintah memimpin dari sisi pengeluaran dengan pertumbuhan 31,81 persen.
Secara spasial, struktur ekonomi di Pulau Kalimantan pada tahun 2024 didominasi oleh Provinsi Kalimantan Timur (47,29 persen), Kaltara menyumbang 8,09 persen. “Meskipun memiliki peranan yang lebih kecil, Kaltim mencatat pertumbuhan ekonomi tertinggi sebesar 6,17 persen (y-on-y),” ungkapnya.
Pada bulan Mei 2024, neraca perdagangan Kalimantan Utara mengalami surplus sebesar USD 165,29 juta, meningkat 59,73 persen dibandingkan April 2024. Surplus ini didukung oleh ekspor komoditas unggulan Kaltara. Meskipun ekonomi tumbuh, tingkat kemiskinan di Kaltara masih menjadi perhatian, terutama di wilayah pedesaan.
“Ini mengindikasikan adanya disparitas kesejahteraan antara wilayah perkotaan dan pedesaan,” imbuhnya.
Pemerintah harus terus mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Ultra Mikro (UMK). Hingga Juni 2024, penyaluran KUR di Kaltara mencapai Rp 396,39 miliar kepada 5.604 debitur. (kn-2)