TANJUNG SELOR – Ekspor komoditas melalui pelabuhan di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) pada Februari 2024 alami peningkatan 1,61 persen dibanding Januari 2024, yaitu dari USD 361,00 juta menjadi USD 366,80 juta.
Komoditas ekspor melalui pelabuhan di Kaltara pada Februari 2024 seluruhnya merupakan komoditas barang non migas. Nilai ekspor non migas periode Januari – Februari 2024 mencapai USD 727,80 juta atau naik 84,25 persen dibanding periode Januari-Februari 2023.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara Mas’ud Rifai. Menurutnya, peningkatan ekspor Februari 2024 dibandingkan Januari 2024 disebabkan meningkatnya ekspor kelompok barang non migas hasil tambang naik 3,77 persen. Sedangkan hasil industri dan pertanian mengalami penurunan. Dengan penurunan masing-masing 15,36 dan 8,01 persen.
Pada Februari 2024 ekspor asli Kaltara USD 127,03 juta, mengalami penurunan 5,31 persen dibandingkan kondisi bulan sebelumnya. Yakni, Januari 2024 yang mencapai USD 134,15 juta.
“Pada Februari 2024, sektor hasil tambang alami penurunan ekspor 3,57 persen atau menjadi USD 98,18 juta, hasil industri mengalami penurunan menjadi USD 25,73 juta atau turun 10,64 persen, dan sector hasil pertanian mengalami peningkatan menjadi USD 3,12 juta atau 16,56 persen,” sebutnya, Senin (15/4) lalu.
Dari total ekspor asli Kaltara sebagian dilakukan ekspor melalui pelabuhan di luar Provinsi Kalimantan Utara pada Februari 2024 mencapai USD 3,84 juta. Masing-masing melalui pelabuhan di DKI Jakarta USD 0,00 juta, Jawa Timur USD 2,65 juta, dan Sulawesi Selatan USD 1,19 juta.
Jika dilihat, ekspor menurut golongan barang HS 2 digit. Jika dibandingkan
dengan Januari 2024. Pada Februari 2024 terjadi peningkatan dan penurunan nilai ekspor ada sebagian golongan barang dari Kaltara.
“Lima negara tujuan utama ekspor melalui pelabuhan di Provinsi Kalimantan Utara pada Februari 2024 meliputi Tiongkok, India, Taiwan, Philippines, dan Malaysia. Dengan nilai masing-masing mencapai USD 98,25 juta, USD 90,76 juta, USD 57,92 juta, USD 34,09 juta, dan US$ 26,50 juta. Peranan ke-lima negara tersebut dalam ekspor Provinsi Kalimantan Utara mencapai 83,84 persen terhadap total ekspor pada Januari tahun 2023,” tuturnya. (kn-2)
