Februari, Ekspor Hasil Tambang di Kaltara Menurun

EKSPOR MENURUN: Kinerja ekspor khususnya hasil tambang pada Februari lalu mengalami penurunan signifikan.

TANJUNG SELOR – Kinerja ekspor Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) melalui pelabuhan utama mengalami penurunan signifikan pada Februari 2025. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor pada bulan tersebut tercatat USD90,93 juta, turun 17,35 persen dibandingkan Januari 2025 yang mencapai USD110,01 juta.

Seluruh komoditas yang diekspor merupakan barang nonmigas. Secara kumulatif, nilai ekspor nonmigas periode Januari – Februari 2025 mencapai USD 200,94 juta, turun drastis 72,39 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kepala BPS Kaltara Mas’ud Rifai mengatakan, penurunan ini didominasi oleh merosotnya ekspor hasil tambang yang turun 28,29 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Sementara itu, ekspor hasil industri dan pertanian justru mengalami peningkatan masing-masing 0,51 persen dan 25,15 persen secara bulanan.

Baca Juga  Ekspor Kaltara 2024 Turun USD 126,91 juta

“Ekspor asli Provinsi Kalimantan Utara yang merupakan ekspor dari hasil produksi lokal juga mengalami penurunan. Pada Februari 2025, nilainya USD 93,00 juta atau turun 10,35 persen dibandingkan Januari 2025,” terangnya, Minggu (13/4).

Secara rinci, sektor hasil tambang turun 28,29 persen menjadi USD 51,04 juta. Hasil pertanian juga mengalami kontraksi 10,94 persen menjadi USD 2,78 juta. Namun, sektor industri tumbuh positif hingga 30,89 persen menjadi USD 38,54 juta.

Menariknya, ekspor melalui pelabuhan di luar wilayah Kaltara justru menunjukkan kenaikan. Pada Februari 2025, total nilai ekspor lewat pelabuhan di provinsi lain mencapai USD 12,37 juta, naik dari Januari USD 11,55 juta.

Baca Juga  Penyaluran KUR Rp 396,39 Miliar  

“Provinsi tujuan pengiriman terbesar adalah Jawa Timur (USD 11,75 juta), disusul Sulawesi Selatan (USD 0,44 juta), dan DKI Jakarta (USD 0,16 juta). Secara tahunan, ekspor melalui pelabuhan luar provinsi melonjak hingga 179,40 persen,” jelasnya.

Lima besar negara tujuan ekspor melalui pelabuhan di Kaltara pada Februari 2025 adalah Tiongkok, Filipina, India, Korea Selatan, dan Malaysia. Tiongkok menjadi tujuan ekspor terbesar dengan nilai USD 38,56 juta, disusul Filipina USD 24,90 juta, dan India USD 7,80 juta.

Namun demikian, total ekspor ke delapan negara utama secara keseluruhan turun 14,65 persen dibanding Januari 2025. Penurunan paling tajam terjadi di Korea Selatan (70,05 persen) dan Jepang (30,04 persen). Jika ditinjau dari kelompok barang berdasarkan klasifikasi HS 2 digit, sebagian besar komoditas juga mengalami penurunan nilai ekspor. Komoditas tembakau dan pengganti tembakau turun 1,99 persen, ikan dan krustasea turun 2,95 persen, serta pakaian dan aksesori pakaian turun hingga 68,37 persen.

Baca Juga  Inflasi Kaltara Terjaga

Total ekspor dari 10 golongan barang utama mencapai USD 90,93 juta atau berkontribusi 99,49 persen terhadap total ekspor bulan tersebut. Tren penurunan ekspor di awal tahun ini menjadi peringatan bagi pemerintah daerah. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini