September, Aktivitas Penerbangan di Kaltara Menurun

ANGKUTAN UDARA: Jumlah pesawat, penumpang maupun kargo mengalami penurunan pada September 2025.

TANJUNG SELOR – Aktivitas penerbangan di Kalimantan Utara menunjukkan tren penurunan pada September 2025.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara, baik jumlah pesawat, penumpang, maupun kargo mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya. Kepala BPS Kaltara Mas’ud Rifai menjelaskan, jumlah pesawat yang berangkat dari empat bandara di provinsi ini pada September 2025 tercatat sebanyak 750 unit, turun 9,75 persen dibandingkan Agustus 2025 yang mencapai 831 unit.

Sementara pesawat yang datang juga menurun 7,53 persen, dari 810 unit menjadi 749 unit. Secara kumulatif, jumlah pesawat datang dan berangkat pada periode Januari hingga September 2025 mengalami penurunan masing-masing 2,96 persen dan 2,73 persen, dibandingkan periode yang sama tahun 2024.

Baca Juga  Periode Mei Jumlah Penumpang Menurun

“Tak hanya dari sisi pergerakan pesawat, jumlah penumpang juga menurun cukup signifikan,” ujarnya, belum lama ini.

Penumpang yang datang pada September 2025 tercatat sebanyak 28.820 orang, turun 12,38 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan penumpang yang berangkat turun 16,99 persen, dari 34.306 menjadi 28.478 orang. Jika dihitung secara kumulatif, jumlah penumpang datang dan berangkat selama Januari–September 2025 juga turun 1,40 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga  Realisasi Investasi Triwulan I Rp 7,7 T

Menurut dia, penurunan aktivitas udara ini turut diikuti dengan menurunnya volume bagasi dan kargo. Bagasi yang dimuat turun 17,89 persen menjadi 194.748 kilogram. Sementara bagasi yang dibongkar turun 14,01 persen menjadi 199.262 kilogram.

“Untuk kargo, yang dimuat turun 1,54 persen, sedangkan yang dibongkar turun cukup tajam hingga 23,70 persen, dari 737.723 kilogram menjadi 562.896 kilogram,” sebutnya.

Baca Juga  Aktivitas Penerbangan Meningkat

Ia menambahkan, tren penurunan ini bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk perubahan pola perjalanan masyarakat, efisiensi maskapai. Serta kondisi ekonomi yang memengaruhi mobilitas penumpang dan distribusi barang.

“Kami akan terus memantau perkembangan sektor transportasi udara ini. Karena memiliki peran penting dalam mendukung konektivitas wilayah dan pertumbuhan ekonomi Kaltara,” tutupnya. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini