Inflasi Kaltara Diprediksi 2,5 Plus Minus 1 Persen

PERKEMBANGAN INFLASI: Deputi Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kaltara Seno Indarto (kiri) memaparkan perkembangan inflasi periode April 2024, Selasa (21/5).

TARAKAN – Inflasi gabungan tiga kota Indeks Harga Konsumen (IHK) Kaltara pada April 2024 sebesar 0,39 persen mtm atau 2,47 persen yoy.

Sementara inflasi Kaltara secara bulanan sebesar 0,39 persen mtm dan tahunan tercatat 2,47 persen yoy. Inflasi tersebut lebih rendah dibandingkan nasional sebesar 0,25 persen mtm atau tahunan 3,00 persen yoy. “Inflasi nasional diperkirakan tetap terkendali dalam sasaran 2,5 plus minus 1 persen pada 2024. Namun terdapat beberapa tantangan seperti pasokan yang terbatas. Tantangan lain yakni gejolak geopolitik dan inflasi global yang masih tinggi,” terang Deputi Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kaltara Seno Indarto, Selasa (21/5).

Baca Juga  Trsansaksi BI-Fast Tembus Rp 2,76 Triliun

Pada tahun 2024, terdapat sejumlah tantangan yang perlu dihadapi dalam pengendalian inflasi. Seperti faktor geopolitik di timur tengah dan di Ukraina Rusia yang dapat mentransmisi fluktuasi harga komoditas global terhadap sejumlah komoditas seperti minyak mentah.

Menanggapi kondisi tersebut, sinergi yang terus dijaga antara TPIP-TPID-GNPIP melalui berbagai program pengendalian inflasi yang berlandaskan 4K. Diyakini akan mampu menekan laju inflasi pada tahun 2024 di Kaltara, berada pada kisaran target 2,5 plus minus 1 persen.

“Pada tahun 2024, kondisi perekonomian yang lebih kondusif seiring dengan cuaca yang lebih terkendali. Diprakirakan akan kembali menurunkan tekanan inflasi dengan target kisaran 2,5 plus minus 1 persen,” sebutnya.

Baca Juga  PHSS dan PEP Sangasanga Field Gelar Forum Komunikasi HSSE Bersama Mitra Kerja

Selain geopolitik dan inflasi global, tantangan utama yakni gangguan anomali cuaca. Terkait kendala produksi dan distribusi, tantangannya disparitas pasokan antarwaktu, antarwilayah dan biaya distribusi tinggi. Bahkan isu ketahanan pangan turut menjadi tantangan utama.

Sementara itu, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atau pertumbuhan perekonomian pada triwulan pertama 2024 tercatat 4,78 persen yoy. Lebih tinggi dari pertumbuhan pada triwulan sebelumnya.

Baca Juga  Nilai Impor Kaltara Meningkat 218,19 Persen

“Berdasarkan sektor lapangan usaha, sumber pertumbuhan perekonomian di Kaltara sebagian besar berasal dari oleh sektor pertambangan (29,52 persen). Diikuti oleh sektor pertanian (15,21 persen) dan perdagangan (12,50 persen),” ucapnya.

Dari sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Utara didukung oleh net ekspor 51,07 persen, PMTB atau Investasi 28,97 persen dan konsumsi rumah tangga 14,46 persen. Pertumbuhan pada triwulan laporan didorong oleh pembangunan proyek strategis yang masif di Kaltara serta rangkaian momen HBKN Keagamaan yang mendorong konsumsi masyarakat. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini