Aktivitas Penerbangan Meningkat

AKTIVITAS TRANSPORTASI: Sesuai data BPS Kaltara, aktivitas penerbangan di 4 bandara di Kaltara, salah satunya Bandara Tanjung Harapan (Tanjung Selor) jumlah pesawat berangkat pada Juli 2024 mencapai 631 unit.

TANJUNG SELOR – Aktivitas penerbangan di 4 bandara utama Kalimantan Utara, yakni Bandara Juwata (Tarakan), Bandara Nunukan, Bandara RA Bessing (Malinau), dan Bandara Tanjung Harapan (Tanjung Selor), mengalami peningkatan pada Juli 2024.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Utara, jumlah pesawat yang berangkat dari bandara tersebut mencapai 631 unit, meningkat 4,13 persen dibandingkan Juni 2024 yang tercatat sebanyak 606 unit. Kepala BPS Kaltara Mas’ud Rifai mengungkapkan, jumlah pesawat yang datang ke bandara-bandara di Kalimantan Utara pada Juli 2024 juga meningkat 4,13 persen, dari 605 unit pada Juni menjadi 630 unit pada Juli 2024.

Secara kumulatif, jumlah pesawat yang datang dan berangkat selama periode Januari-Juli 2024 mencatat peningkatan yang signifikan dibandingkan periode yang sama pada 2023. Jumlah pesawat datang naik 6,04 persen, sementara jumlah pesawat berangkat meningkat 5,54 persen.

Namun, jumlah penumpang yang berangkat dari Kalimantan Utara pada Juli 2024 justru mengalami penurunan. Data menunjukkan jumlah penumpang berangkat turun 5,76 persen, dari 33.989 orang pada Juni 2024 menjadi 32.031 orang pada Juli 2024. Sebaliknya, jumlah penumpang yang datang mengalami lonjakan signifikan 19,78 persen, dari 30.225 orang pada Juni menjadi 36.205 orang pada Juli.

Baca Juga  LPG 3 Kg Dijual di Atas HET

“Penurunan penumpang berangkat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti jadwal penerbangan yang mungkin berkurang atau musim liburan yang telah berakhir. Namun, kenaikan penumpang datang yang cukup signifikan menandakan peningkatan aktivitas ekonomi atau kunjungan di wilayah ini,” ujarnya, Jumat (6/9).

Secara kumulatif, jumlah penumpang yang datang dan berangkat pada periode Januari-Juli 2024 juga menunjukkan tren positif. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023. Jumlah penumpang datang meningkat 6,3 persen, sedangkan penumpang yang berangkat naik 5,89 persen.

Pada aspek logistik, jumlah bagasi yang dimuat melalui bandara di Kalimantan Utara mengalami penurunan sebesar 8,72 persen, dari 271.660 kg pada Juni 2024 menjadi 247.969 kg pada Juli 2024. Namun, bagasi yang dibongkar mengalami peningkatan tajam 25,58 persen, dari 252.474 kg pada Juni menjadi 317.052 kg pada Juli.

Baca Juga  Nilai Impor Kaltara Menurun

“Penurunan jumlah bagasi yang dimuat bisa disebabkan oleh penurunan aktivitas penumpang berangkat. Sementara kenaikan bagasi yang dibongkar bisa jadi karena adanya peningkatan distribusi barang masuk ke Kalimantan Utara,” ungkapnya.

Secara keseluruhan, bagasi yang dimuat dan dibongkar selama periode Januari hingga Juli 2024 masing-masing meningkat 13,36 persen dan 18,25 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Di sektor kargo, Kalimantan Utara mencatatkan peningkatan baik pada jumlah kargo yang dimuat maupun dibongkar.

Baca Juga  Nilai Ekspor Kaltara Capai USD 124,15 Juta

Pada Juli 2024, kargo yang dimuat di bandara-bandara Kaltara mencapai 315.619 kg, naik 7,37 persen dari bulan sebelumnya yang tercatat 293.965 kg. Sementara itu, kargo yang dibongkar juga mengalami peningkatan tipis 1,05 persen, naik dari 541.681 kg pada Juni menjadi 547.357 kg pada Juli.

“Secara kumulatif, aktivitas kargo di bandara Kalimantan Utara, untuk periode Januari hingga Juli 2024 juga menunjukkan peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun 2023,” terangnya.

Meskipun jumlah penumpang berangkat mengalami penurunan, pergerakan pesawat dan kargo di Kalimantan Utara selama Juli 2024 menunjukkan tren positif. Kenaikan jumlah pesawat dan penumpang datang, serta peningkatan pada sektor logistic. Baik kargo maupun bagasi, mencerminkan adanya aktivitas ekonomi yang tetap dinamis di wilayah ini.

“Kalimantan Utara, dengan posisinya sebagai gerbang ekonomi di utara Indonesia, terus menunjukkan pertumbuhan yang stabil di sektor transportasi udara. Meskipun tantangan masih ada dalam pergerakan penumpang berangkat,” pungkasnya. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini