TANJUNG SELOR – Transportasi laut, sungai, dan penyeberangan di Kalimantan Utara (Kaltara) masih menjadi andalan utama, dalam menghubungkan wilayah-wilayah yang sulit dijangkau melalui jalur darat atau udara.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara Mas’ud Rifai menegaskan, peran transportasi laut sangat penting. Terutama dalam memperlancar arus barang dan penumpang di daerah yang belum memiliki akses transportasi darat yang memadai.
“ASDP (Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan) menjadi penghubung vital untuk menjangkau daerah-daerah terpencil yang sulit diakses melalui jalur darat atau udara,” ujarnya, Jumat (18/10).
Menurut data terbaru yang dirilis Dinas Perhubungan (Dishub) Kalimantan Utara, jumlah penumpang speedboat yang berangkat maupun datang pada Agustus 2024 tercatat 77.562 orang. Angka ini mengalami penurunan 14,27 persen dibandingkan dengan Juli 2024 yang mencapai 90.468 penumpang.
Meskipun ada penurunan bulanan, secara kumulatif jumlah penumpang speedboat pada periode Januari-Agustus 2024 mengalami peningkatan 10,24 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023. Ini menunjukkan, meskipun ada fluktuasi bulanan, tren penggunaan transportasi laut di Kaltara terus mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun.
“Penurunan penumpang pada Agustus lalu, merupakan dinamika yang biasa terjadi. Namun secara keseluruhan, penggunaan transportasi laut di Kaltara tetap tumbuh positif,” jelasnya.
Kaltara yang merupakan provinsi dengan banyak wilayah terpencil, mengandalkan transportasi laut dan sungai untuk mobilitas warga. Baik barang maupun penumpang bergantung pada jalur transportasi ini, untuk menghubungkan berbagai wilayah. Mulai dari pulau-pulau kecil hingga daerah yang sulit dijangkau oleh kendaraan darat.
“Fluktuasi jumlah penumpang speedboat bisa dipengaruhi oleh banyak faktor. Termasuk kondisi cuaca dan kebutuhan transportasi barang pada bulan tertentu,” tuturnya.
Ia menekankan pentingnya terus mendukung infrastruktur transportasi laut di Kaltara. Agar layanan ini tetap optimal dan bisa diandalkan oleh masyarakat, khususnya di daerah terpencil. Dengan peran ASDP yang signifikan, masyarakat yang tinggal di wilayah pedalaman dan pesisir diharapkan tetap memiliki akses yang memadai untuk kebutuhan harian.
“Dengan mempertahankan dan memperbaiki jaringan transportasi laut, kita bisa memastikan semua warga Kaltara. Dimana pun mereka berada, tetap terhubung dengan baik,” ujarnya.
Meski terjadi penurunan pada bulan Agustus, tren peningkatan jumlah penumpang speedboat secara kumulatif selama 2024 menjadi sinyal positif bagi sektor transportasi laut di Kaltara. Peran vital ASDP dalam menghubungkan daerah-daerah terpencil menunjukkan bahwa pengembangan transportasi air akan tetap menjadi prioritas. Untuk mendukung mobilitas dan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kaltara. (kn-2)