Pados Jodho, Program Korpri Jogja Fasilitasi ASN Jomblo Mencari Jodoh, Pendaftarnya Ratusan dan Mayoritas Perempuan

BERI DAMPAK POSITIF: Sekretaris Korpri Kota Jogja Dedi Budiono (kiri) didampingi penguru Korpri Kota Jogja Andriana Widiantari saat menyampaikan keterangan kegiatan Pados Jodho.

Sistem Pados Jodho bakal berlangsung tertutup dari awal sampai akhir dan identitas pendaftar pun dirahasiakan. Ide awal berasal dari banyaknya ASN jomblo hasil temuan survei internal.

 

IWAN NURWANTO, Kota Jogja

 

MASIH ada sembilan hari lagi buat para aparatur sipil negara (ASN) yang masih jomblo untuk ikut program Pados Jodho alias mencari jodoh. Mereka akan dibantu Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) Kota Jogja.

Tak cuma untuk ASN di lingkungan Pemkot Jogja. Tapi juga para abdi negara di seluruh wilayah Indonesia.

“Kegiatan ini bertujuan mulia dan mudah-mudahan memberikan dampak positif,” kata Sekretaris Korpri Kota Jogja Dedi Budiono.

Kegiatan ini dihelat Korpri Kota Jogja sebagai bagian peringatan HUT Korpri yang bekerja sama dengan Forum Ta’aruf Indonesia (Fortais). Hingga Senin (4/11), sudah ada 160 ASN yang mendaftar.

Baca Juga  Membentuk Iguana untuk Siap Kontes, Kandang Aman Gesekan Cegah Kerusakan Anatomi

Pendaftar didominasi perempuan dengan jumlah 115 orang, sedangkan pria 45 orang. Mayoritas pendaftar berasal dari luar Kota Jogja.

“Peserta yang dari Jogja 40 persennya. Insya Allah masih akan bertambah lagi,” ujar Ketua Fortais Rian Budi Nuryanto kepada Jawa Pos Radar Jogja Jawa Pos Radar Jogja (4/11).

Rian menambahkan, Pados Jodho dilaksanakan secara tertutup. Proses pendaftarannya pun menggunakan Google formulir (di laman https://bit.Iy/PENDAFTARANPADOSJODHO2024) yang hanya bisa diisi peserta dan didata oleh kalangan internal panitia. Identitas para ASN yang tengah berusaha mencari belahan jiwa itu pun dirahasiakan.

Berdasar Survei

Pilihan mengadakan kegiatan Pados Jodho, kata Dedi, didasarkan pada survei yang dilakukan pihaknya. Hasilnya menunjukkan ada sekitar 134 ASN di Pemkot Jogja yang belum menikah. Perinciannya adalah 107 pegawai belum kawin, 9 pegawai cerai hidup, dan 18 pegawai cerai yang sudah memiliki anak.

Ada berbagai faktor, lanjut Dedi, yang mengakibatkan banyak ASN di Kota Jogja belum menikah. Namun, paling banyak disebabkan kesibukan mereka dalam bekerja.

Dia mengakui, berprofesi sebagai ASN memang memiliki banyak target pekerjaan yang harus dikejar. Karena itu, banyak ASN yang lebih memprioritaskan kinerja daripada kehidupan pribadi.

“Oleh karenanya, berkaitan dengan rangkaian HUT Korpri, kami berinisiasi melaksanakan Pados Jodho,” terang Dedi.

Batas akhir pendaftaran Pados Jodho adalah 15 November mendatang. Untuk persyaratan, ASN dari luar Pemkot Jogja wajib melampirkan bukti berupa surat keputusan pengangkatan PNS dan kartu pegawai.

Baca Juga  Di Balik Akhir Penyanderaan Panjang Pilot Susi Air Philip Mehrtens

“Kami melihat orang yang berkinerja baik itu relatif dimulai dari ketenangan batin. Oleh karenanya, untuk mewujudkan kesejahteraan lahir dan batin, harus kami wadahi,” ujarnya.

Rian menambahkan, alur kegiatan Pados Jodho nanti cukup singkat. Mulai registrasi, pembukaan, pembekalan, hingga motivasi.

“Setelah itu, presentasi diri masing-masing. Lalu akan kita pertemukan ini (peserta) berpeluang dengan siapa. Harapannya, kegiatan ini bisa memfasilitasi ASN untuk mendapatkan pasangan dan bisa berlanjut ke pernikahan,” kata Ryan.

Penyelenggara belum mengumumkan kapan tahapan berikutnya diselenggarakan setelah tenggat pendaftaran. Juga belum disampaikan bagaimana penyiasatan kalau jumlah peserta pria dan wanita tetap tidak seimbang. (*/c19/ttg/jpg)

Bagikan:

Berita Terkini