Pelatih yang berpengalaman juara dan persiapan matang sampai ke Bangkok menjadi kunci sukses timnas futsal menjadi jawara Asia Tenggara setelah menanti 14 tahun. Di final, para pemain juga tak tegang karena pelatih selalu menekankan untuk menikmati pertandingan.
TAUFIQ ARDYANSYAH-RIZKY AHMAD FAUZI, Jakarta
Tanah airku tidak kulupakan Kan terkenang selama hidupku
SEJENAK Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, serasa berubah jadi Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, tempat lagu Tanah Airku biasa dikumandangkan tiap selesai laga tim nasional (timnas).
Apalagi, yang menyenandungkan juga para suporter sambil membentangkan spanduk La Grande Indonesia.
Penghormatan pada Senin (11/11) petang itu diberikan kepada timnas futsal yang baru saja mengharumkan nama Indonesia dengan menjuarai ASEAN Futsal Championship. Dalam final sehari sebelumnya di Terminal 21 Korat, Nakhon Ratchasima, Thailand, tim asuhan Hector Souto tersebut menundukkan Vietnam 2-1.
Itulah gelar kedua Indonesia di pentas Asia Tenggara, tapi yang pertama sudah berjarak 14 tahun silam. Hebatnya lagi, M. Iqbal Rahmatullah dkk menang terus dalam lima laga, mencetak 24 gol, dan hanya tiga kali kebobolan. Dilengkapi pula dengan terpilihnya Wendy Brian Ick sebagai pemain terbaik.
“Keberhasilan ini hasil dari dedikasi dan kerja keras tim yang luar biasa. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemain, pelatih, dan staf yang telah bekerja keras untuk membawa Indonesia meraih gelar juara,” ujar Ketua Umum Federasi Futsal Indonesia (FFI) Michael Victor Sianipar di sela seremoni penyambutan di Bandara Soekarno-Hatta.
Sangat Berarti
Selain karena penantian panjang, gelar juara kali ini terasa sangat berarti lantaran diraih saat Thailand juga berpartisipasi. Pada 2010, ketika Indonesia juara untuk kali pertama, Negeri Gajah Putih itu absen.
Thailand harus menjadi tolok ukur karena mereka raja Asia Tenggara. Dalam 18 edisi kejuaraan yang berlangsung mulai 2011 itu, negeri yang beribu kota di Bangkok tersebut 16 kali juara. Hanya Indonesia yang mampu menyelanya dua kali.
“Ini juga berkat doa dan dukungan masyarakat Indonesia. Tanpa mereka semua, kami bukan apa-apa,” tutur M. Iqbal Rahmatullah, kapten timnas futsal.
Iqbal mengaku tak begitu tegang saat tampil di final. “Coach selalu bilang main lepas, enjoy the game (nikmati pertandingan), dan percaya sama diri sendiri,” ujarnya.
Wendy mengamini. “Coach Hector sudah kasih latihan, ya kami sudah paham lah. Jadi, tinggal coach bilang strategi ini, strategi itu, kami sudah paham,” kata pemain asal Papua itu.
Persiapan Matang
Victor menambahkan, sejak awal, dirinya yakin dalam memilih Hector Souto sebagai pelatih. Menurut dia, tangan dingin Souto sudah terbukti di level Asia Tenggara.
Souto tercatat pernah membawa Bintang Timur juara Liga Futsal Profesional 2022. Di level Asia Tenggara, pelatih asal Spanyol itu juga mengantarkan klub asal Surabaya tersebut jawara AFF Futsal Cup 2022.
Souto menilai persiapan tim yang baik menjadi kunci kesuksesan. “Kami latihan di Malang, terus ke Surabaya, Jogjakarta, dan Jakarta. Jadi, di Indonesia, kami sudah mempersiapkan dengan baik,” ujarnya.
Setelah itu, tim juga terbang ke Bangkok dan bermain melawan tiga tim bagus di lapangan yang serupa dengan yang digunakan dalam Piala AFF 2024. Selain itu, para pemain tampil sangat kompak dan penuh semangat.
Tantangan Berikutnya
Souto menilai kemenangan ini akan membawa dampak baik untuk masa depan dan perkembangan futsal Indonesia. Menurut dia, prestasi itu baru langkah awal.
“Federasi sudah menunjukkan komitmen perubahan mulai dari timnas hingga kompetisi,” terang mantan pelatih klub futsal Spanyol O Parrulo Ferrol itu.
Untuk target berikutnya, Victor ingin skuad Garuda Futsal bisa terbang lebih tinggi. Apalagi, Indonesia sudah resmi ditunjuk menjadi tuan rumah Piala Asia Futsal 2026.
Dua tahun berikutnya, ada Piala Dunia. Thailand dan Vietnam sudah pernah tampil di ajang tertinggi tersebut. Garuda Futsal pun bertekad mengikutinya.
“Kita ingin bisa menembus final Piala Asia 2026, apalagi kita tuan rumah,” katanya.
Kalau itu tercapai, sudah pasti Tanah Airku akan menggema lebih keras lagi. Di tempat ia biasa dinyanyikan: stadion. (*/c19/ttg/jpg)