Jembatan Gantung Terpanjang Se-Asia Tenggara Sultan yang Mendunia di Sukabumi, Will Smith Pun Ikut Penasaran

BEROPERASI SEJAK 2019: Jembatan gantung sepanjang 535 meter dan berdiri setinggi 121 meter di atas tanah.

Di kaki Gunung Gede Pangrango, Situ Gunung di Sukabumi menawarkan jemabatan gantung ratusan meter panjangnya, keranjang sultan di atas sungai yang panjangnya juga ratusan meter, dan sepasang air terjun kembar di tengah lembah.

 

NURPALAH, Kabupaten Sukabumi

 

“WHERE is this?”

Dengan lebih dari 69 juta follower di Instagram, sepotong pertanyaan pendek saja dari Will Smith setelah menyaksikan video keranjang sultan otomatis memicu kehebohan.

Ya, di mana wahana nun di ketinggian dan di tengah hutan itu?

Jawabannya ada di tempat yang terpisah jarak sekitar tiga jam perjalanan dari Kota Sukabumi, Jawa Barat: Situ Gunung di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP). Ada paket lengkap di nirwana kecil ini: keranjang sultan yang membuat aktor Hollywood Will Smith tertarik tadi, jembatan gantung terpanjang se-Asia Tenggara, curug (air terjun) kembar, sampai danau yang di atasnya dilintasi flying fox.

“Mayoritas pengunjung dari Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi),” kata Kepala Resor TNGGP Situ Gunung Asep Suganda kepada Radar Sukabumi.

Baca Juga  DKPP Surabaya Budi Daya 23 Jenis Tanaman Obat Keluarga: Koleksi Paling Langka, Empat Indukan Kunyit Hitam

Situ Gung masuk Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Adapun luas TNGGP sekitar 24.270,80 hektare dan secara administratif berada di tiga kabupaten: Cianjur, Sukabumi, dan Bogor.

TNGGP satu dari lima taman nasional pertama di Indonesia yang diumumkan menteri pertanian pada 6 Maret 1980. Sebelum ditetapkan sebagai TNGGP, kelompok hutan tersebut ditetapkan sebagai zona inti Cagar Biosfer Cibodas oleh UNESCO pada 1977.

Lintasi Sungai 153 Meter

Mari menjajal keranjang sultan dulu. Cuaca sejuk, sepoi angin, dan gemercik sungai di bawahnya adalah teman seperjalanan.

Pengunjung tinggal duduk di kursi model keranjang, lalu meluncur pelan di atas sungai sepanjang 153 meter. Tentu dengan dilengkapi pengaman.

Menuju titik start keranjang sultan, ada suguhan spot foto, kayak balkon, jembatan, dan sarang burung. Dan, setelah selesai menikmati wahana, pengunjung bisa melintasi jembatan merah menuju Valley Resto. Sembari beristirahat, bisa menunggu shuttle untuk transportasi pulang ke titik awal loket tiket.

121 Meter di Atas Tanah

Memiliki panjang 535 meter dan lebar 1,8 meter, jembatan gantung Situ Gunung berdiri 121 meter di atas permukaan tanah. Jembatan ini disebut-sebut jembatan gantung terpanjang di Asia Tenggara.

Baca Juga  Memelihara Warisan Budaya, Jejak Sejarah dan Makna Tradisi Ngadu Bedug di Pandeglang

Jembatan gantung Situ Gunung kali pertama dibangun di pertengahan 2017 dan diresmikan pada 9 Maret 2019. Proses pembangunan jembatan dilakukan secara manual dengan melibatkan warga lokal dan tenaga ahli dari Bandung.

Untuk keselamatan dan kenyamanan, selama pembangunan, dilakukan pendampingan teknis dari Puslitbang Jalan dan Jembatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (sekarang pecah jadi dua kementerian, Pekerjaan Umum serta Perumahan dan Kawasan Permukiman).

“Pemandangan hutan menghijau, dengan udara sejuk, jadi sajian saat melintas jembatan gantung,” kata Asep.

Jalan Kaki Dulu 1 Km

Curug kembar lembah purba merupakan salah satu destinasi wisata yang sedang banyak diminati di kaki Gunung Gede Pangrango yang masuk wilayah Kabupaten Sukabumi. Di sini, wisatawan bakal diajak menjelajahi lembah purba yang masih sangat alami dan dikelilingi pepohonan hijau nan rindang. Sebelum kemudian juga bisa menikmati keindahan air terjun kembar.

Baca Juga  Berkebun sambil Bikin Konten di Lahan Sempit

“Jarak dari pintu masuk ke lokasi curug kembar lembah purba sekitar 1 kilometer lebih dan harus ditempuh dengan jalan kaki,” kata Asep.

Persaingan Ketat

Harga tiket masuk curug lembah purba Rp 400 ribu per orang, sudah termasuk tiket masuk Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan tiket masuk jembatan gantung. Sudah termasuk pula pemandu plus makan siang.

Meski berpemandangan elok, ada dua ancaman kepada Situ Gunung. Pertama, saingan dari tempat wisata baru. Kedua, akses ke lokasi.

Data sepanjang liburan Natal dan tahun baru pada 22 Desember 2023–1 Januari 2024 menunjukkan penurunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Dari 16 ribu pengunjung turun jadi 10 ribu saja. Banyaknya tempat wisata baru, jauhnya lokasi dari Kota Sukabumi, juga potensi kemacetan, kemungkinan turut jadi penyebab.

Tapi, siapa tahu, setelah Will Smith tanya ”di mana tempat ini?”, semakin banyak orang penasaran dengan tempat di ketinggian 1.049 mdpl tersebut. (*/c19/ttg/jpg)

Bagikan:

Berita Terkini