Sersan Mayor Ahmad Yusub, Anggota Pasmar 2 yang Juga Komika dan Pernah Bikin Indro Warkop Terpingkal

NAIK DAUN: Ahmad Yusub bersama Indro Warkop selepas tampil dalam penyisihan awal kompetisi Comic 8 Revolution di Jakarta.

Belum genap setahun belajar stand-up comedy, anggota Marinir TNI-AL Sersan Mayor Ahmad Yusub yang akrab disapa Pak Yusub sedang naik daun. Personanya yang menarik dengan wajah datar dan sangar tapi jenaka itu mampu membuat penonton terpingkal-pingkal.

 

AHMAD REZATRIYA BELANI, Sidoarjo

 

PRIA yang sudah 20 tahun mengabdi sebagai anggota TNI itu dalam beberapa waktu terakhir sering muncul di konten Instagram, TikTok, hingga YouTube.

Bukan tampil sebagai anggota militer yang sedang latihan pertempuran. Tapi, seorang  komika yang memiliki persona sangar dengan mimik muka datar. Berkumis tebal dan badan tegap dengan tinggi 190 cm.

Nama Yusub semakin naik daun seusai diundang dalam podcast Close The Door punya Dedy Corbuzier. “Saya sebenarnya baru ikut dan belajar stand-up comedy itu awal tahun ini, Januari kalau nggak salah,” kata Yusub yang bertugas sebagai bintara staf operasi di Pasukan Marinir (Pasmar) 2 Gedangan, Sidoarjo.

Perjalanan di dunia stand-up comedy juga tidak terlepas dari dukungan teman dan Komandan Pasmar 2 Brigjen TNI (Mar) Nanang Saefulloh SE MM. Yusub mengatakan bahwa dirinya dibebaskan untuk menulis dan membawakan materi stand-up comedy oleh komandannya. Dari seluruh materi yang dibawakan, bahkan seperti guyonan soal jual sawah, tidak ada teguran dari komandan atau atasan di tempatnya dinas.

Baca Juga  Di Balik Koreografi Opening Ceremony PON XXI Aceh-Sumut 2024: Latihan Sebulan, Libatkan Lebih dari 800 Penari-Koreografer Aceh

“Sampai sekarang belum ada teguran atau apa soal materi saya,” tuturnya. Meski bebas, Yusub tetap berhati-hati dalam memilih tema materi yang dibahas. “Tentu tetap hati-hati karena saya juga membawa nama instansi tempat saya bekerja saat tampil,” paparnya.

Suka Guyonan Absurd

Perkenalannya dengan dunia stand-up comedy dimulai dari seringnya menonton beberapa komika seperti Dodit Mulyanto, Indra Frimawan, hingga Coki Anwar. “Saya suka model komedi seperti mereka memang, guyonan yang aneh gitu,” ujarnya.

Pengin mencari pengalaman baru untuk nonton langsung bukan lewat YouTube atau TV, pria 40 tahun itu mencari-cari apakah ada pertunjukan stand-up comedy. Dia pun menemukan ada komunitas Stand-up Indo Sidoarjo. “Dan saat itu bikin open mic lagi,” katanya.

Open mic biasanya dijadikan para komika untuk menunjukkan kemampuan atau menguji materi stand-up comedy. Saat pertama open mic, Yusub tampil dengan guyonan khas bapak-bapak. Dia belum tahu teori-teori dalam lawakan tunggal.

“Belum tahu sama sekali, cara penulisan pakai premis, set up, dan punch line, jadi guyonan saja dulu,” katanya. Meski begitu, pada penampilan itu sudah ada gelak tawa dari penonton.

Rasa yang muncul saat tampil berkomedi di panggung itu memicu keinginannya untuk mempelajari lebih dalam. Lantas, sering open mic rutin. Bukan hanya di Sidoarjo, Yusub juga merambah untuk open mic di Stand-up Indo Surabaya. Seminggu dia bisa dua kali tampil, Rabu di Surabaya dan Jumat di Sidoarjo. “Di Surabaya saya cukup suka karena yang evaluasi banyak komika senior nasional,” kata pria kelahiran Desa Jatirejo, Kecamatan Diwek, Jombang, itu.

Baca Juga  Menanam Kaktus Koboi yang Mudah Dikembangbiakkan dan Tak Rewel

Menurut dia, persona sangar dan datar atau deadpan baru ditemukan saat berkompetisi di Street Laughter Vol-6 pada Juli lalu. “Itu nemunya saat ngobrol sama Mas Diki dan Nasrul, senior komunitas di Sidoarjo. Akhirnya dicoba dan pecah saat kompetisi itu,” ujarnya.

Persona tersebut, menurut dia, makin padu saat ditambahkan dengan seragam taktikal TNI miliknya. Dengan persona itu, Yusup bisa menyabet peringkat II di kompetisi tersebut. “Baru setelah itu, ikut di audisi Comic 8 terus viral dan akhirnya diundang ke Dedy Corbuzier,” katanya.

Saat SMA, Masuk Kelompok Teater

Yusub juga menceritakan bahwa tampil di panggung bukan hal yang benar-benar baru baginya. Sebelumnya, saat masih bersekolah di SMAN 1 Jogoroto, Jombang, Yusub ikut dalam kelompok teater. “Jadi naik panggung sudah biasa, mental juga ditempa di sana,” tuturnya.

Untuk penulisan materi, selama ini Yusub masih dibantu sejumlah rekannya. ”Terus terang, ini yang jadi kendala dan untungnya senior-senior mau membantu untuk bagi ilmunya,” tuturnya. Soal materi yang dibawakan, dia mengatakan bahwa itu semua adalah pengalaman pribadinya.

Baca Juga  Mudik Lebaran 2024, Mampir di Rest Area Km 754 Sidoarjo–Gempol Serasa di Mal, Gerai Baju Branded pun Ada

Salah satu materi komedinya yang paling terkenal adalah ada anak punk mencegat lalu naik truk Marinir. Anak punk tetap dinaikkan, tapi bablas, ’’dibuang’’ di Suramadu. Guyonan itu membuat Indro Warkop dan David Nurbianto tergelak sebagai juri.

“Sama yang materi soal sedih Zee JKT48 keluar itu juga dari pengalaman karena saya cukup suka dan ngikutin JKT48 sejak zamannya Nabila,” katanya.

Selain stand-up, Yusub bersama rekan di komunitas Stand-up Indo Sidoarjo dan Stand-up Indo Surabaya juga cukup sering membuat konten. “Banyak yang di konten atau saat saya live itu ngira saya bukan tentara. Saat tampil, ada yang ngira Banser malah,” katanya.

Hal tersebut tidak menyinggungnya sama sekali. Sebab, dia memang jarang memperkenalkan diri sebagai anggota Marinir. “Bahkan, sama istri saat kenalan dulu saya ngaku satpam. Spesifik satpam Maspion 1 malah,” ujarnya, lantas tertawa.

Ke depan, Yusub masih ingin terus mengembangkan diri dalam stand-up comedy. Dia masih ingin terus belajar. Termasuk ikut kompetisi. “Tapi, cita-cita saya satu memang bisa tampil di hadapan Presiden Prabowo suatu hari nanti,” ungkapnya. (*/c6/jun/jpg)

Bagikan:

Berita Terkini