Menjadi peserta Piala Dunia Wanita jadi salah satu mimpi besar Timnas Putri Indonesia, PSSI, dan segenap pegiat sepak bola wanita di Tanah Air. Impian itu bisa terwujud dengan cepat asal Indonesia memenuhi dua syarat utama yang sangat penting. Apa saja syarat-syaratnya?
SAAT ini Timnas Indonesia kategori putra tengah merajut mimpi lolos ke Piala Dunia untuk pertama kali setelah 1938. Skuad Garuda besutan pelatih baru Patrick Kluivert masih berjuang di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Di saat tim putra sedang mengejar mimpi, Timnas Putri Indonesia baru mulai membangun tekad untuk mewujudkan impian yang sama. PSSI mulai aktif menggerakkan Timnas Putri Indonesia dengan mendatangkan pemain-pemain diaspora dan pemusatan latihan jangka panjang.
Sejauh ini, Timnas Putri Indonesia mampu melewati satu tahapan dengan menjuarai ASEAN Women’s Cup 2024, yang merupakan kualifikasi ASEAN Women’s Championship 2025.
Timo Scheunemann selaku mantan pelatih Timnas Putri Indonesia menilai, Garuda Pertiwi punya potensi lebih besar untuk cepat melangkah ke Piala Dunia Wanita. Bahkan, bukan tidak mungkin lebih cepat dari tim pria.
Namun, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh PSSI dan segenap stakeholder dalam meningkatkan sepak bola wanita Indonesia.
“Saya rasa Pak Viktor Hartono tak bilang mudah. Maksudnya, kita tak harus mengalahkan Amerika Serikat yang kita tahu dewanya sepak bola putri di Piala Dunia,” kata Timo Scheunemann dalam konferensi.
“Nah, kalau laki-laki lebih kompetitif. Ini kita harus melewati tentangga-tetangga kita saja. Jadi lebih mudah daripada sepak bola putra. Lebih mudah,” tambah paman Claudia Scheunemann ini.
Menurut Timo, satu hal yang harus dilakukan adalah pengelolaan dan pengembangan sepak bola putri dengan benar. Caranya dengan meningkatkan pembinaan akar rumput untuk menggali potensi pesepak bola wanita.
Di satu sisi, Timo tak menampik negara lain juga akan melakukan yang sama. Karena itu, dibutuhkan keseriusan yang benar-benar agar mampu mewujudkan mimpi tersebut.
“Kalau dikelola dengan benar pun, yang lain tidak berdiam diri, jadi negara lain juga terus mengembangkan diri. Kalau di sepak bola putri, kalau kita serius akan lebih mudah dibandingkan dengan putra,” terangnya.
Nah, Timo Schenemann berpandangan bahwa keseriusan dalam membangun dan menggali potensi sepak bola wanita tidak mudah. Sebab, selama ini masih ada stigma yang menempel di masyarakat seperti sepak bola untuk pria dan wanita tidak turun ke olahraga.
Timo mencontohkan program yang dibangun oleh Djarum Foundation dan MilkLife dalam menggelar MilkLife Soccer Challenge sejak 2023. “Dulu hanya ada satu orang di Kudus yang mau ikut. Saya ke sekolah-sekolah untuk mengajak mereka bergabung,” ungkapnya.
Kini, MilkLife Soccer Challenge sudah meluas ke sejumlah daerah. Pada edisi 2024 saja, terdapat sebanyak 12.778 peserta yang mengikuti gelaran Seri 1 dan Seri 2 di delapan kota, serta Seri 3 yang digelar di Kudus.
“Nah, kini mencapai 200 anak yang bermain di Kudus. Itu terjadi karena komitmen dari Djarum Foundation, secara spesifik Milklife untuk mengangkat akar rumput sepak bola, karena ini benar-benar akarnya,” beber Timo.
“Bagaimana cewek yang tidak main bola, mau main bola. Event pertama kita sulit cari sekolah, even kedua sudah banyak, event ketiga membludak,” tambahnya yang juga pelatih kepala MilkLife Soccer Challenge.
Selain pengelolaan yang baik, faktor lain yang menentukan perkembangan sepak bola wanita lebih baik adalah konsistensi. Maksudnya adalah konsisten dalam melakukan pembinaan dengan berkesinambungan.
Hal itu diungkapkan oleh Teddy Tjahjono selaku Program Director Djarum Foundation.
“Kunci sebenarnya dengan turnamen yang konsisten, dengan kualitas yang baik, konsistensi yang dilakukan, sehingga apa ini dialkukan konsisten otomatis semua supprter sistem dari sepak bola wanita akan melihat dan mendukung,” ucap Teddy.
“Jadi kuncinya konsistensi dilakukan secara terus menerus. dan ada kesinambungan ke jenjang berikutnya. Ini bukan sekadar sepak bola, seperti coach timo sampaikan, ini pembentukan karakter dari anak-anak,” tambah eks bos Persib Bandung ini. (jpg)