Dunia balap Formula 1 atau F1 memiliki fans die hard atau garis keras yang fanatik. Selain para pehobi olahraga, Formula 1 juga kental dengan nuansa otomotifnya, ya wajar sih, namanya mobil balap.
SELAIN pecinta olahraga dan otomotif, Formula 1 juga beririsan dengan pecinta mainan. Sebab banyak dari karakter mainan, mengambil tema mobil balap Formula 1 dari berbagai seri tahun, dari dulu hingga sekarang.
Untuk fans garis keras Formula 1 sekaligus pecinta mainan, untuk pertama kalinya di Indonesia, para penggemar Lego dan otomotif bisa menyaksikan langsung replika mobil balap Mercedes-AMG F1 W14 E Performance berukuran asli yang seluruhnya dirakit dari balok atau bricks Lego.
Karya spektakuler ini menjadi pusat perhatian dalam ajang Lego Grand ‘Brix’ Pop-Up Experience, yang digelar mulai 20 Juni hingga 13 Juli 2025. Replika mobil balap ini bukan sekadar pajangan. Sebab, Lego Formula 1 ini dirakit dari 192.937 keping LEGO dalam waktu lebih dari 2.400 jam atau mencapai 100 hari lamanya.
Mobil tersebut memiliki panjang 5,1 meter dan lebar 2,2 meter, memukau bukan hanya karena ukurannya, tetapi juga karena detail fungsionalnya. Setir yang bisa digerakkan, tombol yang berfungsi, dan bahkan pedal transmisi, semuanya dibuat dari Lego.
Proyek ambisius ini merupakan kolaborasi antara Lego Group dan tim Mercedes-AMG PETRONAS F1, membuktikan bahwa kreativitas tanpa batas dan presisi teknik bisa berpadu dalam satu karya seni otomotif. Mobil ini delapan kali lebih besar dari set LEGO Technic Mercedes-AMG F1 W14 E Performance 42.171 yang bisa dibeli dan dirakit di rumah.
“Dengan menggabungkan keseruan balap F1 dan kreasi Lego, kami ingin mendorong kreativitas para pengunjung ke level yang lebih tinggi,” ujar Cedric Roose, General Manager Lego Group untuk India dan Emerging Asia Markets saat ditemui di Jakarta, Jumat (20/6).
Tak hanya melihat, pengunjung juga diajak untuk ikut beraksi lewat berbagai aktivitas interaktif seru seperti adu refleks dengan menekan 30 lampu secepat mungkin. Lalu ada juga Lego Build for Speed, merasakan tegangnya pit-stop dengan mengganti ban Lego secepat kilat dan kesempatan merancang mobil balap LEGO versi kamu sendiri dan lombakan bersama teman atau keluarga.
Selain itu, bagi yang ingin melanjutkan keseruan di rumah, Lego menghadirkan dua set bertema F1 yakni Lego Technic 42171 Mercedes-AMG F1 W14 E Performance (18+), replika skala 1:8 dengan detail mesin V6, suspensi aktif, dan sayap belakang yang bisa disesuaikan. Kemudian, yang juga masuk item koleksi yakni Lego Technic 42165 Pull Back Version (7+), versi yang lebih simpel namun tetap seru dengan fitur pull-back untuk balapan.
Bagi penggemar F1 di Indonesia, terutama mereka yang selama ini hanya bisa menyaksikan aksi Lewis Hamilton atau George Russell lewat layar kaca, inilah momen langka untuk melihat lebih dekat teknologi, presisi, dan desain mobil balap, tapi dalam wujud yang benar-benar tak biasa.
Seluruh mobil ini tersusun dari 192.937 keping Lego dan membutuhkan lebih dari 2.400 jam perakitan. Itu sama dengan hampir 100 hari kerja tanpa henti!
Dengan panjang 5,1 meter dan lebar 2,2 meter, mobil ini tidak hanya gagah, tapi juga fungsional. Setirnya bisa digerakkan, tombol-tombolnya berfungsi, bahkan pedal transmisinya benar-benar bisa ditekan—semuanya, tentu saja, terbuat dari Lego.
Kolaborasi antara Lego Group dan Mercedes-AMG PETRONAS F1 ini tak hanya jadi ajang pamer, tapi juga jadi pembuktian bahwa batas antara seni, mainan, dan teknologi bisa dilebur jadi satu karya luar biasa. Replika ini bahkan disebut delapan kali lebih besar dari set LEGO Technic Mercedes-AMG F1 W14 versi rumahan, yang bisa kamu beli dan rakit sendiri.
Dan bukan cuma buat dilihat, Lego Grand ‘Brix’ Experience juga jadi arena bermain seru untuk semua umur. Ada adu refleks menekan 30 lampu secepat mungkin, Lego Build for Speed yang menantang kamu mengganti ban ala pit-stop F1, hingga area di mana kamu bisa mendesain dan membalapkan mobil buatanmu sendiri. Kompetisi seru ini bisa kamu nikmati bersama teman atau keluarga—siapa cepat, dia yang menang!
Dengan pameran ini, Lego tak hanya menyasar anak-anak, tapi juga para dewasa muda, kolektor, dan tentu saja, para “die-hard” fans F1. (jpg)
