Si Bungsu Korban Tabrakan Rombongan Guru SDI Darul Falah, Akhir Bulan Ini Diwisuda dan Bersiap Ambil S-2

KEHILANGAN ORANG-ORANG TERSAYANG: Keluarga menangis saat jenazah mulai berdatangan di rumah duka di Kalilom Lor 1/25, Kenjeran, Surabaya, pada Sabtu (14/7) malam.

Rombongan guru SDI Darul Falah Surabaya ke Jogjakarta bertujuan untuk rapat kerja sekaligus refreshing menyambut tahun ajaran baru. Achma Rofi’uzien yang turut jadi korban meninggal sebenarnya sudah disiapkan sang bapak, Abdul Manan, untuk menjadi penerus kepala sekolah.

SEPTINDA AYU P., Surabaya-Ahmad REZATRIYA B., Sidoarjo

LULUK Masliha tak kuasa menahan tangis saat ambulans yang mengantar jenazah suaminya, Abdul Manan Misyari, tiba di rumahnya di Kalilom Lor, Surabaya. Didampingi kedua putrinya, Lailil Mufidah dan Firdausatun Ni’mah, yang sama-sama tenggelam dalam air mata, Luluk melihat peti jenazah sang suami diangkat menuju musala.

Lantunan tauhid dari para melayat menggema pada Sabtu (13/7) malam itu. Luluk pun sekuat tenaga menguatkan diri. Sebab, kecelakaan di jalan tol Solo–Ngawi, tepatnya di Km 497+800 yang masuk wilayah Boyolali, Jawa Tengah, itu tidak hanya merenggut sang suami, tapi juga empat anggota keluarganya yang lain. Yakni, anak bungsunya, Achmad Rofi’uzein; menantunya, Rifatul Fatati, 27; serta kedua cucunya, AMF, 4, dan AR, 9 bulan.

Mereka berada di dalam minibus Elf dengan nomor polisi (nopol) AG 7710 V yang menabrak truk muatan baja ringan bernopol H 8593 NG pada Sabtu dini hari. Mininus itu mengangkut rombongan guru SD Islam Darul Falah Surabaya yang dalam perjalanan menuju Jogjakarta.

Baca Juga  Kisah Hendy Gilang Syahputra, Wisudawan Muda ITS yang Meraih Tiga Gelar Sekaligus

Setelah disalati di musala, jenazah Manan, Achmad Rofi’uzein, dan AMF langsung dimakamkan di Makam Islam Kalilom Lor. Sementara itu, jenazah Rifatul dan AR diantar ke Sidoarjo untuk dimakamkan.

Firda, sapaan karib Firdausatun Ni’mah, anak ketiga dari pasangan Luluk dan Manan, mendapatkan berita duka itu justru dari orang lain. Kebetulan, almarhum Manan adalah ketua Yayasan Pendidikan Darul Falah Surabaya sekaligus Rois Syuriah Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Kenjeran. Juga, ketua MUI di kecamatan yang sama.

“Saya itu pertama ditelepon Bu Sunarsih, guru di SDI Darul Falah yang kebetulan beliau tidak ikut,” ujarnya.

Akhirnya Firda menelepon kakak pertamanya, Khulukin Najidah, yang kebetulan ikut dalam rombongan keluarganya ke Jogjakarta. Saat itu, situasi di rumah sudah panik. Khususnya sang ibu. “Saya langsung masuk ke kamar karena kakak pertama bilang agar saya menjauh dulu dari ibu,” katanya.

Firda mengatakan, kakaknya memberi informasi bahwa mobil Elf yang ditumpanginya bersama rombongan keluarga dan guru SDI Darul Falah mengalami kecelakaan. Ada enam orang yang tewas akibat insiden tersebut.

AR adalah buah hati pernikahan Rifatul dengan Fahmi Muhammad, anak kelima Manan dan Luluk, yang saat ini masih dirawat di rumah sakit akibat kecelakaan itu. Sedangkan AMF, putri dari Fajrul Falah, anak keempat Manan-Luluk, juga mengalami luka-luka namun selamat.

Firda menuturkan, di dalam Elf itu ada 22 orang, termasuk sopir dan pemandu. Jadi, total rombongan keluarga dan guru SDI Darul Farah ada 20 orang. Dari foto-foto yang diidentifikasi Jasa Raharja, lima orang yang meninggal dalam kecelakaan tersebut adalah keluarga besar Abdul Manan. Sementara itu, satu orang adalah pemandu.

Perjalanan rombongan SDI Darul Falah itu, lanjut dia, bertujuan untuk refreshing sebelum memasuki tahun ajaran baru sekaligus rapat kerja. “Kebetulan Elf juga milik adik saya yang meninggal,” katanya.

Abdul Manan dikenal sebagai tokoh agama dan tokoh masyarakat di Kecamatan Kenjeran. Sehari-hari, pria 69 tahun itu aktif dalam kegiatan agama di kampung maupun kecamatan. Luluk sendiri sebenarnya sempat diajak sang suami ke Jogjakarta. Namun, lantaran kondisi kesehatannya kurang fit, dia tidak jadi ikut.

Baca Juga  Indahnya JLS Trenggalek saat Mudik Lebaran 2024, Sekali Bayar Bisa Pilih Istirahat di 2 Pantai

Ana, sapaan Sumadalana, kerabat keluarga Abdul Manan, menambahkan bahwa Achmad Rofi’uzein, anak bungsu atau anak keenam Manan dan Luluk, sejatinya akan diwisuda di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) pada 29 Juli nanti. Dia juga akan dijadikan calon penerus kepala SDI Darul Falah.

“Rencananya, Achmad setelah wisuda mau melanjutkan S-2, karena dia mau dijadikan calon penerus kepala sekolah,” ucapnya.

Di Makam Islam Desa Pepe, Sedati, Sidoarjo, Muhammad Yunus juga berusaha tabah saat mengantarkan putrinya, Rifatul, dan cucunya, AR, ke tempat peristirahatan terakhir. “Almarhumah ini anak pertama saya dan menikah pada Juli 2022 lalu,” tuturnya.

Yunus mengenang kali terakhir bertemu dengan anak dan cucunya itu pada Idul Adha bulan lalu. “Rasa sedih pasti ada, tapi keluarga coba mengikhlaskan agar tenang dan diterima di sisi Allah SWT. Saya juga berbelasungkawa atas meninggalnya besan saya dan turut mendoakan menantu saya agar bisa segera pulih,” kata Yunus. (*/c18/ttg/jpg)

Bagikan:

Berita Terkini