Ragam Antisipasi Megathrust di Jatim dan Bali, BNPB Pasang Sirene di 8 Lokasi Pesisir Selatan Ramai Pengunjung

KONDISI TERUS DIJAGA: Aktivitas lalu lintas di Jembatan Suramadu yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau Madura, Selasa (20/8).

BNPB menyusun peta potensi dampak dan evakuasi tsunami yang lengkap memuat komponen bahaya, kerentanan, usia, jumlah, dan penduduk miskin. Desa tanggap bencana juga jumlahnya terus diperbanyak.

 

SEPTIAN NUR HADI-EKO HENDRI-DIAN WAHYU, SurabayaILHAM WANCOKO, Jakarta

 

POTENSI ancaman megathrust direspons beragam berbagai pihak. Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali, misalnya, melakukan penguatan fondasi Jembatan Suramadu.

Pengecekan terhadap ribuan tiang penyangga di bawah jembatan penghubung Pulau Jawa dengan Madura itu masih berjalan. Pembersihan kerang yang menempel di tiang serta penambalan pada keretakan material betonisasi dilakukan.

“Memastikan kualitas jembatan tetap aman, bulan depan (September) kami lakukan perawatan khusus. Dengan melibatkan ahli konstruksi dari Jepang,” ujar Kepala Satuan Kerja Preservasi Jalan Bebas Hambatan Jembatan Suramadu BBPJN Jawa Timur-Bali Andi Nugroho, Selasa (20/8).

Ketika gempa berkekuatan 6,0 magnitudo yang terjadi Maret lalu, struktur bangunan jembatan goyang. Terutama pada bentang tengah. Namun, tak sampai membuat struktur jembatan rusak.

Baca Juga  Ekshibisi Karya Tokoh Legendaris The Yeats Sisters, Irlandia Rayakan Kiprah Perempuan dalam Seni-Kerajinan Tradisional

Sampai saat ini, Jembatan Suramadu masih berfungsi normal. Meski begitu, jembatan harus menjalani perawatan. Mulai dari perawatan rutin, secara berkala lima tahun sekali, dan pemeliharaan khusus. “Saat ini perawatan rutin tengah berjalan. Seperti pengaspalan, perbaikan CCTV serta lampu penerangan, dan penguatan fondasi struktur jembatan dengan anggaran Rp 15 miliar,” ujarnya.

Masih di Surabaya, Lurah Sumberejo Rois Yunianto mengatakan telah membentuk satgas tanggap bencana di tingkat RW. Tugasnya mengedukasi masyarakat tentang antisipasi bencana, termasuk gempa bumi. Selain itu, warga dilatih oleh BPBD Surabaya dan Jawa Timur tentang antisipasi tanggap bencana. “Dalam kurun waktu tujuh bulan sudah dua kali pelatihan,” ungkap Rois.

Kalaksa BPBD Jawa Timur (Jatim) Gatot Soebroto mengatakan, potensi ancaman megathrust sebetulnya sudah disampaikan sejak 2020. Dan memang harus diantisipasi. Sebab, kemungkinan dampak dari bencana tersebut bisa menimbulkan gelombang ataupun tsunami setinggi kurang lebih 20 meter.

“Dari informasi itu, kami bersama BPBD kabupaten/kota sudah melakukan beberapa langkah. Khususnya wilayah Jatim yang punya potensi besar adalah wilayah pesisir selatan,” kata Gatot.

Wilayah pesisir selatan Jatim terbentang mulai dari Banyuwangi hingga Pacitan. “Di wilayah-wilayah tersebut ada sesar aktif karena ada lempeng Indo-Australia dan Eurasia,” tambah Gatot.

BPBD Jatim telah memasang sirene dan sistem peringatan dini (early warning system) di delapan wilayah pesisir selatan Jatim. Lokasinya tentu tak asal pilih. BPBD memilih pantai yang banyak dikunjungi masyarakat.

Baca Juga  Cara Memilih dan Mendekor Rumah Ternyata Mencerminkan Introvert atau Ekstrovert

Selain memasang sirene dan EWS, Gatot menjelaskan bahwa BPBD juga memperbanyak desa tanggap bencana (destana). Hingga kini, sudah terbentuk 2.742 destana di Jatim. “Sebagian besar berada di pesisir selatan,” katanya.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan, kesiapsiagaan dari masyarakat harus ditingkatkan. Bencana alam merupakan tanggung jawab bersama. “Setiap pihak perlu memperkuat koordinasi untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Adaptasi dan mitigasinya bagaimana,” terangnya.

BNPB sendiri sedang menyusun peta potensi dampak dan evakuasi tsunami. Peta tersebut sangat detail dan lengkap memuat sejumlah data. Seperti komponen bahaya, kerentanan, usia, jumlah, dan penduduk miskin.

“Mau tidak mau, saat bicara bencana yang paling rentan lansia, disabilitas, dan orang dengan ekonomi ke bawah,” ujarnya. (*/c17/ttg/jpg)

Bagikan:

Berita Terkini