Jadi Relawan saat Misa Agung di Stadion Madya-Stadion Utama GBK, Mahasiswa Siapkan Fisik karena Berdiri 12 Jam

PENGALAMAN SPESIAL: Relawan dari mahasiwa Unika Atma jaya foto bersama di sela gladi bersih Misa Agung di kompleks Stadion Utama GBK, Jakarta, Rabu (4/9).

Agenda utama kunjungan Paus Fransiskus adalah memimpin pelaksanaan Misa Agung yang berlangsung Kamis sore (5/9). Seribu lebih relawan terlibat di dalamnya. Termasuk para mahasiswa.

HILMI S. – FERLYNDAJakarta

KEZIA Anascadia sangat antusias ketika mengetahui pengumuman pendaftaran relawan kegiatan Misa Agung yang dipimpin Paus Fransiskus di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan. Informasi tersebut didapat dari akun resmi Keuskupan Agung Jakarta (KAJ). Mahasiswa Jurusan Psikologi Unika Atma Jaya itu pun bergegas mendaftar.

“Waktu itu sekitar Mei atau Juni,’’ katanya di sela gladi bersih relawan di kompleks GBK, Senayan, Rabu (4/9) sore. Menunggu beberapa waktu, tidak kunjung ada jawaban dari panitia di KAJ.

Sampai akhirnya Unika Atma Jaya mengumumkan pendaftaran relawan Misa Agung. Tidak ingin membuang kesempatan, mahasiswa asal Surabaya tersebut langsung mendaftar.

Setelah proses penilaian, Kezi dinyatakan lolos. Dia mendapatkan tugas sebagai usher. Tugasnya memastikan umat yang mengikuti misa bisa tertib di area acara.

Baca Juga  Produksi Telur Ayam Ras Capai 6,4 Juta Ton dan Kebutuhan Bulanan Hanya 518 Ribu Ton, ndonesia Bebas dari Eggflation

“Saya stay berdiri 12 jam besok (hari ini, Red). Saya bertugas di stadion madya,” katanya.

Kezi menuturkan informasi awal yang beredar, Paus Fransiskus hanya menyapa umat peserta misa di Stadion Utama GBK. Tetapi setelah mengikuti pemaparan dari panitia inti, ternyata juga menyapa umat yang berada di stadion madya. Sehingga warga bisa berjumpa langsung dengan Paus Fransiskus.

“Tidak sebatas melihat secara streaming dari layar lebar,” ujarnya.

Sesuai jadwal yang disiapkan, Kezi sudah harus berada di stadion madya hari ini sekitar pukul 10.00 WIB. Formasi relawan sebagai usher merupakan yang terbanyak. Mahasiswa semester VII itu tidak hafal angka pastinya. Tetapi, dia memperkirakan relawan yang bertugas sebagai usher sebanyak 800 sampai 1.000 orang. Sedangkan, total yang dilibatkan mencapai 1.300 orang lebih.

Baca Juga  Dibangun BPKH, Kampung Hunian Tetap Korban Tanah Bergerak Sukabumi Dikira Perumahan, Banyak Orang Tanya Unit Kosong

Sebagai tim yang mengawal peserta misa, tugas Kezi dan rekannya mulai dari stadion kosong sampai kosong lagi. Misa sendiri dimulai sekitar pukul 17.00 WIB. Dia memperkirakan stadion kembali kosong pukul 21.00 malam atau lebih.

“Persiapan fisik sangat penting, termasuk perbekalan. (Rencana membawa) sunblock, parfum, deodoran. Perlengkapan lain cuma boleh bawa topi,’’ tuturnya.

Pengalaman sebagai relawan juga diceritakan Roxy Yusewa, mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY). Sejak Senin (2/9) lalu, dia bersama 23 mahasiswa lain dan satu dosen tiba di Jakarta. “Naik bus dari Jogjakarta,” katanya.

Roxy mengatakan, relawan dari UAJY berasal dari delegasi komunitas mahasiswa dan unsur fakultas. Mahasiswa semester V jurusan ilmu komunikasi itu menjadi floor crew ring road. Tugasnya memastikan kelancaran perjalanan umat peserta misa masuk ke dalam stadion. Termasuk juga lalu lintas peserta dari Stadion Madya dan Stadion Utama GBK.

Baca Juga  Cerita Suroso, CJH Tunanetra Naik Haji Didampingi Anak, Hanya Ingin ke Kakbah dan Berhaji

Dia mengatakan, tugas utamanya memastikan alur umat saat memasuki stadion utama dan stadion madya. Umat peserta misa harus lancar dan segera masuk stadion supaya tidak memicu kemacetan perjalanan umat di belakangnya.

“Floor crew akan menyambut umat dan mengarahkan, agar segera memasuki area misa. Dengan mobilitas yang efektif supaya tidak memicu kemacetan perjalanan umat di belakangnya’’ katanya.

Roxy juga mengatakan bahwa agenda Misa Agung kali ini sangat spesial. “Yang hadir pemimpin tertinggi agama Katolik. Sebuah momen yang tidak terulang 20–30 tahun lagi,” ucapnya.

Sekretaris Universitas Unika Atma Jaya Agustina Dwi Retno mengatakan, mereka mengutus seratus relawan untuk kegiatan ibadat ekaristi atau misa tersebut. Upaya itu bagian dari pengembangan karakter mahasiswa. Kampus menyiapkan ruang kelas untuk tempat menginap relawan yang berasal dari Jogjakarta dan Bandung. (*/c6/dio/jpg)

Bagikan:

Berita Terkini