AKBP Condro Sasongko tidak ingin menjaga jarak dengan masyarakat. Kapolres Serang itu pun sering melakukan tindakan jenaka plus guyonan saat berkunjung kepada warga. Cara tersebut diharapkan membuat penduduk tidak sungkan menyampaikan unek-uneknya.
FAHMI SA’I, Serang
Sebuah mobil SUV hitam berhenti. Kemudian, jendela pintu sebelah kiri terbuka. Tiba-tiba penumpang berseragam cokelat dengan mengenakan belangkon hendak keluar. Bukan lewat pintu, melainkan jendela. Warga dan para anggota Polri yang menyambut pun langsung tertawa melihat tingkah polah tersebut.
Mereka juga secara spontan mengatakan, “Salah lewat, Pak.”
Si penumpang pun langsung keluar dari pintu. Tidak lama kemudian, ketika akan menuju tempat pertemuan, tangan kanannya tersangkut jendela. Kembali aksi jenakanya disambut ketawa oleh banyak orang.
Itulah aksi yang sering dilakukan AKBP Condro Sasongko saat berkunjung menemui warga. Perwira menengah Polri itu kerap memberikan guyonan yang mengocok perut saat bertemu dengan masyarakat.
Tingkah kocak itu ternyata bukan tanpa alasan. Condro tidak ingin pertemuan dengan masyarakat berlangsung kaku. Dia khawatir, jika terlalu formal, masyarakat enggan terbuka untuk menyampaikan aspirasi atau unek-uneknya.
Hal tersebut telah dibuktikan dengan adanya warga yang terlihat canggung jika berdialog dengan serius. Oleh karena itu, pola pendekatan yang menghibur ternyata lebih mengena di hati masyarakat. Mereka lebih berani untuk berbicara langsung.
“Saya melihat masyarakat kita itu senang guyonan. Kalau sudah dibuat lucu-lucu awalnya, mereka berani terbuka untuk menyampaikan aspirasinya,’’ ungkapnya kepada Radar Banten, Senin (16/9) lalu.
Condro mengaku tingkah lucunya itu dilakukan secara spontanitas. Dia tidak merencanakan, apalagi membuat materi lawakan ala stand-up comedy. “Saya spontanitas saja, enggak saya rencanakan,’’ kata mantan Kasubdit Tipidter Ditreskrimsus Polda Banten itu.
Meski senang melemparkan guyonan, Condro ternyata merupakan pribadi yang tegas. Dia juga serius jika membahas masalah penting. “Saya tetap melihat situasi. Memang ada kalanya harus dibumbui dengan candaan, tapi tidak semuanya kita harus candakan. Kalau serius, ya kita harus serius,’’ ungkapnya.
Condro sendiri saat menjadi Kapolres Serang sangat memperhatikan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Dia juga menaruh perhatian pada kehidupan sosial di masyarakat.
“Saya melihat tugas polisi sekarang itu tidak hanya penegakan hukum, tapi saat ini sudah lebih dari itu. Polisi saat ini harus hadir di setiap permasalahan masyarakat dan harus bisa memberikan solusinya,’’ beber pria asal Ponorogo, Jawa Timur (Jatim) itu.
Terkait videonya yang saat ini viral, Condro mengaku tidak menyangka. Dia merasa senang tingkah lucunya dapat menghibur masyarakat. “Saya juga suka baca komentarnya, respons baik. Positif di mata masyarakat,’’ kata mantan Kasatreskrim Polres Bogor Kota itu.
Ditanya soal banyak videonya yang disebarkan oleh akun-akun media sosial (medsos), dia mengaku tidak mempersoalkannya. Malah bersyukur dengan banyak akun yang ikut menyebarkan dan memviralkan videonya. “Kadang saya juga dikirimi WhatsApp tentang video saya di akun medsos lain. Mereka ngasih tahu kalau penontonnya sudah jutaan. Yah, enggak apa-apa (dibagikan lagi videonya),’’ ungkapnya.
Meski dikenal sebagai perwira Polri yang humoris, ternyata Condro merupakan atlet judo Jawa Timur (Jatim). Dia kerap mengikuti kejuaraan saat masih remaja. “Saya sering ikut kejuaraan di berbagai event daerah dan nasional,’’ ujarnya.
Melalui olahraga judo, Condro mengaku mendapat nilai plus saat melamar Akademi Kepolisian (Akpol). Apalagi, dia bukan dari keluarga berada. Orang tua mendidiknya dengan kesederhanaan dan kedisiplinan. “Orang tua orang sederhana, saya juga dari kampung,’’ katanya.
Meski berasal dari daerah, Condro punya keinginan kuat. Dia suka belajar dan berolahraga. Dari dua hobinya itu, dia dapat merasakan buah perjuangannya dulu. “Yang penting, harus disyukuri setiap perjalanan hidup,’’ tuturnya. (*/c6/dio/jpg)