Kontestasi Pilkada 2024 untuk Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara akan diikuti 3 pasangan calon (Paslon). Yakni Sulaiman-Adri Patton (Sulton), Zainal Arifin Paliwang-Ingkong Ala (ZIAP), dan Yansen-Suratno (YESS).
FAISAL MAASY, Tanjung Selor
Tahapan demi tahapan sudah dilalui bagi pasangan calon (Paslon) yang maju pada perhelatan pesta demokrasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024. Pada Pilgub kali ini, terdapat dua petahana yang akan betarung untuk mendapatkan hati di masyarakat, yakni Zainal Arifin Paliwang dan Yansen Tipa Padan.
Di Pilgub ini, Zainal-Yansen yang sebelumnya menang pada Pilkada 2021 lalu, harus “berpisah”. Dengan memutuskan mencari pasangan masing-masing. Zainal Arifin Paliwang menggandeng Ingkong Ala, yang merupakan Wakil Bupati Bulungan dua periode.
Sementara, Yansen memutuskan berpasangan dengan Suratno. Suratno merupakan Purnawirawan Angkatan Darat (AD) berpangkat Mayor Jenderal TNI yang pernah menjabat Komandan Korem (Danrem) pertama 092 Maharajalila. Satu paslon lainnya, Sulaiman-Adri Patton (Sulton). Sulaiman pun pernah menjabat Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Kaltara.
Dia memilih pasangan bersama Adri Patton dengan jabatan terakhir Rektor Universitas Borneo Tarakan (UBT). Pada tahapan pencabutan nomor urut Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara, yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kaltara, pada Senin (23/9) malam. Para paslon menyampaikan berbagai pesan penting kepada masyarakat dan tim kampanye.
Ketiga paslon menekankan pentingnya menjaga persatuan, persaudaraan, dan keamanan dalam proses demokrasi yang sedang berlangsung. Calon Gubernur Sulaiman mengajak semua pihak untuk menjaga persahabatan dan persaudaraan selama masa kampanye, meski berbeda pilihan.
Ia menegaskan persatuan harus diutamakan dalam berpolitik. “Kita adalah calon pemimpin di Kalimantan Utara. Mari kita berpolitik secara ksatria, santun, saling menghormati, dan menjadi contoh yang baik bagi masyarakat,” ajak Sulaiman.
Sulaiman juga menekankan pentingnya menjaga stabilitas keamanan di Kaltara selama proses Pilkada. Agar masyarakat dapat menjalani kehidupan dengan aman dan damai. Ia mengingatkan tim kampanye untuk mematuhi aturan dan menjaga ketertiban.
Calon Wakil Gubernur Adri Patton mengingatkan, pemerintahan adalah dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Menurutnya, seorang pemimpin harus melayani masyarakat dengan manajemen yang baik, memastikan pelayanan publik yang efektif, efisien, dan mudah diakses.
“Manajemen pelayanan publik yang tepat, terawasi, dan terjangkau adalah kunci keberhasilan seorang pemimpin dalam melayani masyarakat,” kata Adri.
Pada kesempatan yang sama, Zainal Arifin Paliwang yang mendapatkan nomor urut 2, mengungkapkan kegembiraannya karena mendapatkan nomor yang diimpikan. Ia menekankan pentingnya menjaga Kaltara sebagai provinsi yang aman dan kondusif.
“Kita semua di sini bersaudara, meski berbeda pilihan. Mari kita berpolitik dengan sopan, tanpa saling menjelekkan,” ujarnya.
Zainal juga mengingatkan agar semua pihak waspada terhadap potensi gangguan keamanan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Hal senada diungkapkan calon Wakil Gubernur Ingkong Ala, sepakat dengan pesan-pesan yang telah disampaikan oleh calon lain.
Ia menekankan tujuan utama seorang pemimpin adalah untuk melayani masyarakat. “Kita semua terpanggil untuk mengabdi dan melayani masyarakat. Komitmen ini harus diwujudkan dalam tindakan nyata, bukan hanya teori,” ujarnya.
Yansen yang memperoleh nomor urut 3, menyatakan rasa syukurnya atas tahapan penting dalam Pilkada ini. Ia mengungkapkan, seorang calon pemimpin harus menunjukkan jati diri dan menjadi teladan bagi masyarakat sejak saat ini, bukan hanya setelah terpilih.
“Sebagai calon pemimpin, kita adalah barometer perilaku masyarakat. Oleh karena itu, kita harus mengajar mereka dengan teladan yang baik,” kata Yansen.
Ia juga menekankan, Pilkada bukan hanya soal menang atau kalah. Tetapi bagaimana seorang pemimpin dapat mewujudkan kesejahteraan rakyat.
Calon Wakil Gubernur Suratno menegaskan pentingnya berkompetisi secara sehat, benar, dan jujur. Menurutnya, setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.
“Jika kita tidak berangkat dengan cara yang benar, jangan harap kita akan mendapatkan berkah,” tuturnya.
Suratno juga mengajak partai pengusung dan relawan untuk memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat, agar demokrasi di Kalimantan Utara semakin dewasa dan berkualitas.
Para paslon sepakat menjaga persatuan, kedamaian, dan keamanan adalah prioritas utama selama Pilkada Kaltara. Mereka berharap proses demokrasi ini dapat berjalan lancar dan membawa hasil yang terbaik bagi seluruh rakyat Kalimantan Utara. (*)