TARAKAN – Maraknya laporan pencurian di sejumlah sekolah di Kota Tarakan memicu perhatian serius dari pihak kepolisian.
Polres Tarakan kini mengimbau seluruh institusi pendidikan untuk memperketat pengamanan internal guna mencegah terulangnya kejadian serupa. Modus operandi yang digunakan para pelaku rata-rata sama. Yakni masuk dengan cara mencungkil pintu atau jendela dan menargetkan ruang-ruang tertutup. Diduga menjadi tempat penyimpanan barang berharga, seperti ruang guru, ruang Tata Usaha (TU), dan kantor sekolah.
Kanit Pidana Umum Satreskrim Polres Tarakan Ipda Eko Susilo mengakui, telah menerima beberapa laporan baik di tingkat Polres maupun Polsek, termasuk Polsek Timur dan Polsek Barat. Pola kejahatan yang mirip ini terjadi di lokasi yang terkadang berjauhan.
“Beberapa laporan sudah kami terima. Setiap kejadian selalu kami lakukan olah TKP untuk mengetahui cara masuk, barang apa saja yang diambil, serta kerusakan yang ditimbulkan. Kita juga mengecek apakah pelakunya sama atau berbeda, karena jarak sekolah-sekolah ini cukup jauh,” ujarnya, Rabu (8/10).
Barang yang dicuri umumnya uang tunai meski nominalnya tidak selalu besar dan perangkat yang mudah dijual. Kendala utama dalam identifikasi pelaku adalah visual CCTV yang hanya menyorot aktivitas di dalam ruangan, bukan jalur masuk pelaku.
“Kita masih mendalami apakah pelaku residivis atau baru pertama kali melakukan pencurian. Indikasi awal menunjukkan mereka punya kebiasaan masuk ke ruangan tertutup atau mencungkil pintu untuk mengambil barang,” tegasnya.
Menyikapi hal ini, Polres Tarakan menekankan perlunya langkah pencegahan konkret dari pihak sekolah. Pihaknya mengimbau agar sekolah segera menempatkan petugas keamanan tambahan seperti satpam atau penjaga malam, serta menyiapkan SOP pengamanan internal yang ketat. Barang-barang berharga juga disarankan untuk disimpan di ruang khusus yang lebih aman dan tidak dibiarkan terbuka.
“Kami meminta pihak sekolah lebih waspada, terutama pada ruangan yang jarang digunakan. Tempatkan satpam atau penjaga malam secara bergilir dan jangan menyimpan uang atau peralatan penting di ruang terbuka. Ini bagian dari langkah pencegahan agar pencurian tidak terjadi lagi,” harapnya.
Saat ini, tim Polres Tarakan tengah melakukan mapping terhadap dugaan pelaku dan memeriksa keterkaitan antar-kejadian di sekolah yang berbeda. Hal ini penting untuk mengetahui apakah tindak kejahatan dilakukan oleh satu kelompok atau beberapa orang. Polres juga menekankan pentingnya koordinasi yang baik antara pihak sekolah, Polres, dan Polsek untuk pertukaran informasi agar penanganan kasus lebih efektif.
“Warga sekitar sekolah harus waspada, melaporkan kegiatan mencurigakan tegas Eko. Meski nilai barang yang dicuri tidak selalu besar, dampaknya terhadap proses belajar-mengajar bisa signifikan,” pungkasnya. (kn-2)