Selumit Pantai Sempat 12 Kg Per Bulan, Kini Berhasil Ditekan

KAMPUNG NARKOBA: Petugas BNNP Kaltara saat melakukan operasi terpadu belum lama ini.

TARAKAN – Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kaltara mengungkap peredaran narkoba di Selumit Pantai berhasil ditekan hingga 80–90 persen setelah serangkaian intervensi intensif dilakukan sejak akhir tahun lalu.

Kepala BNNP Kaltara Brigjen Pol Tatar Nugroho mengungkapkan, berbagai intervensi yang dilakukan sejak akhir tahun lalu telah menekan peredaran narkoba di Selumit Pantai hingga 80–90 persen. Sebelum intervensi dilakukan, kawasan tersebut sempat mencatat peredaran sabu mencapai 12 kilogram per bulan, dengan nilai ekonomi sekitar Rp 19 miliar.

Melalui program Kampung Tematik Warna-warni dan sejumlah langkah lain, peredaran yang sebelumnya masif kini mulai mereda signifikan.

Baca Juga  Kapolda Kaltara Kunjungi Personel Polres Malinau yang Sakit Menahun

“Hasil penelitian terakhir menunjukkan penurunan antara 80 sampai 90 persen. Fisiknya juga terlihat, lubang-lubang penjualan yang dulu aktif sudah tutup semua,” kata Tatar.

Namun, meski titik-titik transaksi telah ditutup, BNNP melihat perubahan pola peredaran yang kini dilakukan para pelaku. Sisa jaringan yang masih bertahan diperkirakan sekitar 10 persen dan kini memilih berpindah-pindah, tanpa lagi menggunakan lokasi tetap.

“Mereka tidak lagi menetap di satu tempat. Mereka bergerak. Jika ada pembeli, mereka yang mendatangi atau membuat janji di lokasi tertentu. Ini yang sedang kami kejar,” ujarnya.

Baca Juga  Tersangka Terancam 20 Tahun Penjara

Ia menegaskan, perubahan modus ini membuat pengawasan harus semakin adaptif. Setiap kali ada operasi besar, jaringan narkoba selalu berupaya mencari wilayah baru. Setelah Selumit Pantai, pergerakan jaringan sempat terdeteksi bergeser ke Karang Rejo, kemudian berpindah lagi ke Juwata.

“Mereka selalu bergerak, tapi kami tidak tinggal diam. Karang Rejo sudah kami tindak, begitu juga wilayah lain yang mereka coba masuki,” tegasnya.

BNNP kini mulai memetakan pihak yang berada di balik jaringan tersebut, termasuk pendana dan bandar utama. Meski jaringan menjalankan sistem sel terputus, Tatar optimistis bahwa pola mereka pada akhirnya dapat terungkap.

Baca Juga  Apel Operasi Ketupat Kayan 2025 Polda Kaltara

“Tidak ada kejahatan yang sempurna. Pada waktunya akan terbongkar,” imbuhnya.

Ia menegaskan, program kampung bebas narkoba tidak berhenti pada pembangunan kampung tematik atau penutupan lubang transaksi saja. Intervensi sosial, patroli, dan pemetaan jaringan akan terus dilakukan secara berkelanjutan.

“Ini tidak boleh berhenti. Kita lanjutkan sampai kampung-kampung ini benar-benar bersih dari narkoba, termasuk Juwata Permai. Kami berkomitmen penuh untuk terus memburu mereka,” pungkasnya. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini