TANJUNG SELOR – Jumlah kunjungan wisata di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) pada tahun lalu mengalami penurunan, dibandingkan tahun sebelumnya.
Bahkan dari data Dinas Pariwisata mencatat pada tahun 2023, kunjungan wisatawan mencapai 990 ribu orang. Sementara pada tahun 2024 hanya sekitar 760 ribu orang. Menurut Kepala Dispar Kaltara Njau Anau, salah satu faktor utama yang menyebabkan penurunan ini dikarenakan tingginya harga tiket pesawat.
“Meskipun destinasi wisata di Kaltara sangat menarik, biaya untuk mencapai lokasi tersebut menjadi kendala bagi banyak wisatawan,” terangnya, Minggu (26/1).
Selain itu, ia juga menekankan promosi wisata yang masih perlu ditingkatkan berkontribusi terhadap penurunan jumlah pengunjung. Untuk mengatasi masalah ini, Dispar Kaltara berencana meningkatkan jumlah event wisata di seluruh kabupaten dan kota.
“Kami sudah mengkurasi dan menetapkan berbagai event yang akan dilaksanakan. Ini langkah strategis untuk menarik lebih banyak wisatawan,” jelasnya.
Event-event tersebut dirancang untuk memperkenalkan potensi wisata Kaltara kepada masyarakat luas. Pentingnya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam sektor pariwisata. Bahkan, Dispar akan melibatkan kelompok kerja (pokja) yang aktif dalam mempromosikan kebudayaan dan pariwisata di Kaltara.
Ia berharap masyarakat dapat menjadi pendukung utama, dalam upaya meningkatkan kunjungan wisata. Dengan berbagai upaya yang direncanakan, Dispar Kaltara optimis jumlah kunjungan wisata akan meningkat di masa mendatang. Dispar pun berupaya melakukan promosi potensi wisata ke luar daerah.
“Ini bukan hanya tugas Dinas Pariwisata, tetapi juga membutuhkan dukungan dari semua perangkat daerah terkait,” imbuhnya.
Peningkatan jumlah kunjungan wisata di Kaltara sangat penting, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan memperkenalkan keindahan serta kekayaan budaya daerah kepada lebih banyak orang. Dengan langkah-langkah strategis yang sedang disusun, diharapkan Kaltara dapat kembali menjadi destinasi wisata yang menarik bagi para pelancong.
Data penurunan kunjungan wisata mancanegara juga dihimpun Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara. Tahun lalu, total kunjungan wisman tercatat 1.009 kunjungan, menurun 104 kunjungan dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 1.113 kunjungan. Dari total kunjungan tersebut, pintu keimigrasian di Kabupaten Nunukan mencatat 798 kunjungan, yang merupakan peningkatan sebesar 34 kunjungan dibandingkan bulan sebelumnya.
“Sebaliknya, Kota Tarakan mengalami penurunan signifikan dengan hanya mencatat 211 kunjungan, berkurang sebanyak 138 kunjungan,” jelas Kepala BPS Kaltara Mas’ud Rifai, belum lama ini.
Secara keseluruhan, penurunan jumlah kunjungan wisman pada bulan November 2024 mencapai 9,34 persen. Meski demikian, secara kumulatif, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kalimantan Utara sepanjang tahun 2024 mencapai 13.701 kunjungan.
Salah satu tantangan dalam mencatat jumlah wisman adalah adanya kunjungan tidak tercatat melalui Pintu Lintas Batas (PLB) yang tidak resmi. Untuk mengatasi hal ini, BPS bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Telkomsel untuk melakukan penghitungan menggunakan metode Mobile Positioning Data (MPD).
Berdasarkan metode ini, jumlah wisman yang berkunjung ke Kalimantan Utara tercatat sebanyak 26.533 kunjungan, meningkat 3,74 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Namun, secara kumulatif, jumlah kunjungan melalui MPD sepanjang tahun 2024 mencapai 310.545 kunjungan, yang menunjukkan penurunan 22,93 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Data ini menggambarkan dinamika pariwisata di Kalimantan Utara dan pentingnya penghitungan akurat untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata di daerah tersebut. (kn-2)