TANJUNG SELOR – Pemerintah RI di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, memiliki program unggulan yakni Makan Bergizi Gratis (MBG).
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara pun telah melakukan uji coba di kabupaten/kota. Yakni Kabupaten Malinau, Kota Tarakan, dan Nunukan. Pemprov melaksanakan itu sebagai bagian dari 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran. Program Makan Bergizi Gratis bertujuan memberikan kualitas gizi yang sesuai standar. Mirip dengan konsep empat sehat lima sempurna.
Program Makan Bergizi Gratis pun mendapat dukungan penuh dari DPRD Kaltara. Hal itu disampaikan Ketua DPRD Kaltara H Achmad Djufrie, pasca pelantikan pada Selasa (5/11) pekan lalu.
“Kami tetap melaksanakan amanah yang diperintahkan dari pimpinan, utamanya Presiden untuk program Makan Bergizi Gratis. Kami akan selalu bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi, untuk melaksanakan program itu,” terangnya.
Pemprov Kaltara, lanjut Politisi Partai Gerindra ini, ingin menjadi contoh bagi provisi lain dalam melaksanakan program tersebut.
Pola program tersebut akan bersinergi dengan pemprov, secara teknis akan meminta Gubernur agar menganggarkan itu. Apabila belum mendapat bantuan dari Pemerintah Pusat, maka bisa dianggarkan melalui APBD Kaltara.
“Bila itu nantinya dianggarkan melalui APBD, kita akan menyetujui. Apabila anggaran itu sesuai peruntukkannya. Kita berupaya bersinergi dengan pemprov agar program itu bisa berjalan. Untuk melihatkan kekompakan antara DPRD dan Pemprov, agar Kaltara bisa lebih maju bersama-sama,” harapnya.
Dalam rencana program ini, makanan bergizi akan disediakan dengan harga sekitar Rp 15.000. Namun, harga tersebut akan dievaluasi kembali. Agar sesuai dengan kondisi lokal dan kebutuhan masyarakat. Program ini tidak hanya menyasar siswa. Tetapi juga ibu hamil, ibu menyusui, bayi, dan anak-anak di tingkat prasekolah hingga SMA dan SMK. Makan Bergizi Gratis, diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak-anak. Sehingga mereka dapat menjadi generasi yang lebih berkualitas.
Keberhasilan program ini juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal di desa dan kelurahan. Dengan melibatkan sektor pertanian, seperti sayuran dan buah-buahan, serta peternakan. Termasuk ayam pedaging, telur, dan susu, program ini diharapkan dapat memberikan manfaat ganda bagi masyarakat. (adv)