TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Pemprov Kaltara) memfokuskan perhatian pada pengembangan Rencana Umum Energi Daerah (RUED), sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kapasitas energi di wilayah Kaltara.
Ketua DPRD Kaltara Achmad Djufrie menekankan, pentingnya percepatan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) untuk mendukung kebutuhan energi yang terus meningkat. Saat ini Kaltara masih mengalami stagnasi dalam penyediaan energi.
“Kita membutuhkan dukungan dalam hal listrik, karena pembangkit batu bara yang ada saat ini masih kurang,” ujarnya, Minggu (23/2) lalu.
Ia menegaskan, untuk menghidupkan gairah masyarakat dan meningkatkan perekonomian lokal. Pemerintah daerah harus segera mendatangkan investor guna memperkuat infrastruktur energi. Keberadaan listrik yang memadai sangat penting untuk menarik minat investor.
“Jika infrastruktur listrik tidak memadai, investor akan ragu untuk masuk. Tanpa investasi, pendapatan daerah juga akan terhambat,” jelasnya.
Politisi Partai Gerindra ini pun mendorong pemerintah daerah untuk segera membangun kekuatan finansial, yang dapat mendukung masyarakat dan memperkuat sektor energi. Dalam konteks ini, Pemprov Kaltara telah memprakarsai Raperda tentang RUED yang saat ini sedang dibahas. Masukan dari berbagai pihak sangat diperlukan dalam proses penyusunan regulasi ini.
“Dengan adanya rencana pengembangan PLTA dan penyempurnaan RUED, pemerintah berupaya tidak hanya memenuhi kebutuhan energi lokal. Tetapi juga berkontribusi terhadap transisi energi berkelanjutan di tingkat nasional,” terangnya.
Melalui langkah-langkah strategis ini, pihaknya berharap Pemprov Kaltara dapat menciptakan iklim investasi yang kondusif dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat.
“Ini dapat menjadi model pengelolaan energi yang efisien dan berkelanjutan. Serta memenuhi kebutuhan, baik di Kaltara maupun jadi penyangga untuk energi secara nasional,” harapnya. (adv)