TANJUNG SELOR – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Bulungan pada 31 Oktober 2024, produksi padi Bulungan meningkat cukup signifikan pada tahun 2024.
Dengan berbagai program bidang pertanian yang lebih intensif, maka sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Bulungan tahun 2021 – 2026 diperkirakan akan tercapai Swasembada pangan setelah habis masa RPJMD tahun 2026.
Berdasarkan data BPS, tingkat pertumbuhan produksi padi tahun 2020–2024, rata – rata sebesar 12,13 persen. Hal ini sejalan dengan adanya lonjakan luas panen padi hinnga oktober 2024 sebesar 99,55 persen. Pada tahun 2024 terjadi akselerasi pertumbuhan produksi padi sebesar 85,65 persen dengan konversi kerja menjadi 12.295 ton.
Dengan asumsi kebutuhan beras perkapita 82 Kg/jiwa/tahun. Pada tahun 2024 dengan jumlah penduduk 165.775, kebutuhan beras sebesar 13.593 ton. Berikut data Produksi Padi Bulungan 2023-2024 berdasardata BPS Bulungan dalam dua tahun terakhir.
Luas Panen, hektare (Ha) Tahun 2023, seluas 2.667 (Ha) Produksi (ton Kg) 10.348, Beras (konvesi / ton, 6.622. Sedangkan Tahun 2024 Luas Panen, Hektar (Ha) mencapai 5.322 (Ha), Produksi (ton/Kg ) 19.212, Beras (konvesi/ton ) sekitar 12.295.
Mendukung target Swasembada pangan Bulungan 2026, dan sebagai upaya perlindungan terhadap lahan pangan dan pertanian. Bupati Bulungan menerbitkan Peraturan Bupati Bulungan (Perbup) Nomor 35 Tahun 2022 Tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).
Ditanya terkait target Bulungan Swasembada pangan 2026, Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Bulungan, Kristiyanto SP.,MT, mengatakan, untuk mencapai target Swasembada pangan pihaknya menggunakan sistem atau pola pertanian berkelanjutan.
“Artinya kita akan meningkatkan produksi dan meningkatkan produktivitas lahan. Sehingga lahan secara terus menerus dapat termanfaatkan dengan baik,” terangnya.
Sistem pertanian dengan pola intensif, mulai pemupukan, pemberian benih, termasuk mendukung petani Bulungan menggunakan sistem modern dengan melakukan pengadaan peralatan mekanis.
“Jadi nantinya sudah tidak manual lagi, semua akan dikerjakan dengan mesin. Tapi ini tetap dilakukan secara bertahap,” tuturnya.
Tahun 2024 ini, luas panen padi di Bulungan barada pada angka sekitar 5.300 hektare. Sudah bisa mencukupi kebutuhan 75 persen penduduk Bulungan. Artinya, Pemkab Bulungan hanya perlu menambahkan sekitar 25 persen saja lagi untuk bisa mencapai target 100 persen.
“Melihat yang sekarang ini sudah di angka 75 persen, maka di tahun 2026 nanti target kita sudah bisa mencapai di angka 101 persen. Jadi kita sudah Swasembada,” terangnya. Meski demikian, untuk mengejar target Swasembada juga harus didukung dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni.
Sehingga pada tahun 2025, pihaknya akan melakukan Bimbingan Teknis (Bimtek) terkait analisis usaha tani, supaya petani itu bisa mengkalkulasi modal dan keuntungan mereka.
Termasuk akan dilakukan, Pendidikan Dan Pelatihan (Diklat) untuk keuangan inklusif bagaimana mengajari petani kita mengelola keungan baik untuk kebutuhan dan modal berikutnya. “Sehingga nantinya peningkatan produktivitasnya berjalan, SDM-nya ditingkatkan, termasuk program mekanisasinya akan berjalan,” tutupnya. (adv/kn-2)