100 Hari Masa Pemerintahan Syarwani-Kila

LANJUTKAN PROGRAM: Bupati Bulungan Syarwani (kiri) bersama Wakil Bupati Kilat, fokus utama dalam mendorong percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dalam 100 hari masa pemerintahan Bupati Bulungan Syarwani dan Wakil Bupati (Wabup) Kilat Bilung, banyak program pembangunan yang telah dijalankan. Terutama program prioritas daerah yang terus dilanjutkan. Khususnya penguatan sektor pangan, pembangunan infrastruktur, serta kesejahteraan ASN dan pendidikan.

MASA kepemimpinan Syarwani bersama Kilat Bilung, saat ini merupakan kelanjutan dari program dan visi besar yang telah dibangun sejak 2021. Yakni, Bulungan Unggul dan Berdaulat melalui Pembangunan Hijau yang Berkelanjutan.

Program ini pun sebelumnya yang dijalankan Bupati Bulungan Syarwani sejak 2021 bersama Wakilnya Ingkong Ala. “Sebenarnya program keberlanjutan. Jadi, tidak banyak mengalami perubahan,” jelas Mantan Ketua DPRD Bulungan ini.

Program yang belum maksimal terealiasasi pada periode pertama tetap menjadi fokus utama pada periode kedua ini. Apa yang belum berjalan sesuai harapan tentu menjadi konsen Bupati bersama Wakilnya.

Visi misi Bulungan yang ingin diwujudkan yakni menjadi daerah yang unggul dan berdaulat melalui pembangunan hijau yang berkelanjutan. Ini sebenarnya terjemahan lebih lanjut dari visi Bulungan yang berdaulat pangan maju dan sejahtera.

Baca Juga  Kejurprov Petanque Ajang Pencarian Bibit Atlet

“InsyaAllah, apa yang kami lakukan pada periode kedua bersama Pak Kilat tidak akan meninggalkan atau memutuskan program prioritas ataupun visi yang telah kami jalankan bersama Pak Ingkong sebelumnya,” tuturnya.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan telah mengalokasikan anggaran Rp 65,4 miliar melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025. Untuk menjalankan 10 Program Strategis Daerah (PSD) di tahun 2025. Kesepuluh program ini menjadi fokus utama dalam mendorong percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Sebelumnya, ada sedikit keterlambatan karena proses penyesuaian anggaran setelah keluarnya Inpres 1 Tahun 2025. “Tapi kami optimis semuanya bisa berjalan sesuai jadwal,” imbuhnya.

Salah satu fokus program infrastruktur, pembangunan dan perbaikan jembatan serta ruas jalan di tiga kecamatan di Hulu Sungai Kayan. Termasuk peningkatan jalan poros dari Tanjung Palas ke Salimbatu.

“Sekarang ini kami juga terus menggenjot optimalisasi lahan (Oplah) pertanian dengan target mencapai 4.600 hektare,” imbuhnya.

Program ini dilakukan berkolaborasi dengan TNI. Bupati pun merasa optimis optimalisasi lahan ini dapat meningkatkan produksi pangan di daerah. Selain padi, komoditas unggulan seperti cokelat juga dikembangkan, khususnya di Desa Antutan dan Pejalin. Petani cokelat mulai memproduksi olahan seperti cokelat batangan dan bubuk yang sudah dipasarkan ke kafe dan restoran di Tanjung Selor.

Baca Juga  Pj Sekprov Berikan Semangat dan Motivasi Mahasiswa Baru UBT

Pasalnya, pengembangan pengolahan cokelat ini menjadi peluang bisnis yang menguntungkan dan membuka jalan bagi investasi yang lebih besar. Termasuk dari negara tetangga Malaysia.

Selain dukungan dari pusat, pemda juga mengalokasikan dana sekitar Rp 1 miliar dari APBD untuk mendukung program strategis ini. Mengingat, APBD Kabupaten Bulungan tahun 2025 telah ditetapkan bersama DPRD Bulungan pada November 2024 lalu mencapai sekitar Rp 2,4 triliun.

Namun, setelah penyesuaian dan pergeseran anggaran yang mengikuti keluarnya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025, anggaran kini menjadi sekitar Rp 2,3 triliun.

“Walaupun ada pergeseran anggaran, kami tetap bisa mengakomodasi program prioritas,” ujarnya.

Namun demikian, pemda tetap menjalankan efisiensi belanja pegawai sesuai Inpres. Belanja perjalanan dinas dan rapat dipangkas hingga 50 persen untuk mengalihkan anggaran ke program produktif yang berdampak langsung pada pembangunan daerah.

Baca Juga  ASN Perlu Lakukan Penyesuaian Dalam Efisiensi Anggaran

“Tahun ini kita sudah melantik 1.485 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Meski terdapat konsekuensi pembiayaan, kami yakin penambahan tenaga ASN ini akan meningkatkan pelayanan publik dan produktivitas kerja,” ungkapnya.

Peningkatan kesejahteraan melalui kenaikan TPP ASN dan PPPK diyakini berimbas positif pada ekonomi lokal. ASN yang tinggal di Bulungan diharapkan membelanjakan pendapatannya di wilayah setempat. Sehingga turut menggerakkan roda perekonomian masyarakat, termasuk petani dan pedagang.

“Kami melihat ini sebagai simbiosis mutualisme yang menguntungkan antara ASN dan masyarakat Bulungan,” ujarnya.

Pemda juga terus berkomitmen meningkatkan mutu pendidikan dan kesejahteraan tenaga pengajar, khususnya guru PAUD, TK, SD dan SMP. Insentif yang diberikan untuk guru PAUD tahun 2025 meningkat menjadi Rp 900.000. Naik signifikan dibandingkan Rp 650.000 pada 2023 dan Rp 750.000 pada 2024.

“Kami pastikan insentif ini tidak dihilangkan dan bahkan terus diperhatikan,” tegasnya. (*)

Bagikan:

Berita Terkini