TARAKAN – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Zainal Arifin Paliwang, S.H., M.Hum menghadiri rapat koordinasi (rakor) percepatan dan pengalihan participating interest (PI) 10 persen pada wilayah kerja (WK) minyak dan gas bumi, Kamis (5/9).
Dalam rakor ini membahas tentang progress PI di wilayah kerja Kaltara yang meliputi WK Nunukan, WK Tarakan, WK Seimenggaris, dan WK Tarakan Offshore. Serta upaya yang dilakukan pemerintah agar PI 10 persen tersebut dapat tercapai. Dikatakan Gubernur Zainal, melalui rakor yang dihadiri langsung pengelola di tiap WK ini dapat mempercepat realisasi. Sehingga menurutnya perlu membangun komunikasi yang efektif untuk terealisasi tentang PI 10 persen ini.
“Makanya kita mengundang mereka (BUMD) supaya bisa segera terealisasi dan kalau ada hambatan agar dikomunikasikan dengan baik. Kemudian hal-hal apa yang perlu kami siapkan tu dikomunikasikan,” terangnya.
Ia menambahkan, Kaltara memiliki potensi yang besar. Terdapat banyak sumur yang akan dikolala dengan maksimal di sini.
“Termasuk sumur-sumur tua, bagaimana kita bisa menambah volume produksi yang ada di Tarakan bekerjasama dengan SKK Migas,” imbuhnya.
Seperti yang diketahui, diungkapkan Gubernur Zainal bahwa minyak dan gas bumi merupakan sumber daya alam strategis dan merupakan komoditas vital yang menguasai hajat hidup orang banyak.
Selain itu, mempunyai peranan penting dalam perekonomian nasional. Sehingga pengelolaannya harus dapat secara maksimal memberikan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat lewat PI 10 persen yang didapatkan dari kontrak kerja sarana yang wajib ditawarkan kontraktor BUMD atau BUMD.
“Harapan kedepan lebih cepat teralisasinya PI 10 persen ini agar bisa memberikan kontribusi kepada masyarakat Kaltara,” tuntasnya. (dkisp)