Tak Cukup Hanya Pembangunan Fisik

PERBATASAN PERLU PERHATIAN: Penjabat Sementara Gubernur Kalimantan Utara Togap Simangunsong (paling kanan) beranggapan wilayah perbatasan masih perlu diperhatikan.

TANJUNG SELOR – Pembangunan daerah perbatasan harus menjadi perhatian utama. Hal itu disampaikan Penjabat Sementara (Pjs) Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Togap Simangunsong.

Togap mengatakan, pembangunan fisik di wilayah perbatasan sudah cukup berkembang, namun masih banyak yang perlu diperhatikan. Terutama dalam pembangunan infrastruktur dasar dan pemanfaatan teknologi. Salah satunya, pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di daerah perbatasan sudah sangat baik dan memenuhi standar internasional.

PLBN tersebut sudah dilengkapi dengan fasilitas modern, seperti penginapan, pelayanan imigrasi, karantina, dan sistem keamanan yang memadai. “Pembangunan PLBN ini wajah negara kita di daerah perbatasan. Yang menjadi bagian penting dari kebijakan mantan Presiden Jokowi untuk mempercepat pembangunan di daerah pinggiran,” ujarnya, Selasa (12/11).

Baca Juga  Pemusatan Latihan Fokus di Jatim

Dia menekankan, untuk memajukan wilayah perbatasan, tidak cukup hanya dengan pembangunan fisik. Pemerintah juga perlu fokus pada pembangunan perekonomian lokal dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Dalam hal ini, peran Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) sangat krusial.

Berdasarkan rencana Induk, BNPP telah menetapkan lokasi-lokasi prioritas di perbatasan dengan pendekatan berbasis kecamatan. Selain pengamanan, pembangunan perekonomian lokal juga harus diperhatikan. Masyarakat di daerah perbatasan perlu dilayani dalam berbagai sektor seperti pendidikan, kesehatan, telekomunikasi, energi, dan kebutuhan dasar seperti air bersih.

Salah satu contoh konkret yang disebutkan adalah pendidikan. Dengan teknologi yang ada saat ini, seperti internet dan layanan video konferensi seperti Zoom, pendidikan jarak jauh bisa menjadi solusi efektif. Togap memberikan contoh, misalnya untuk pembangunan SMA di daerah perbatasan. Apakah jumlah siswa yang sedikit di daerah tersebut memungkinkan untuk membangun sekolah fisik.

Baca Juga  Proyek Pembangunan Rumjab Gubernur Terlambat, Kontraktor Terancam di Blacklist

“Dengan teknologi, kita bisa memanfaatkan sistem pembelajaran jarak jauh. Di mana siswa bisa mengikuti pelajaran secara daring dengan kualitas yang tetap terjaga,” bebernya.

Selain pendidikan, masalah lain yang menjadi perhatian adalah pasokan air bersih. Mengingat geografis daerah perbatasan yang luas dan sulit dijangkau, membangun infrastruktur air bersih dengan sistem pompa atau PDAM dinilai tidak efisien. Teknologi desalinasi air laut menggunakan tenaga matahari bisa menjadi solusi. Di mana air laut diubah menjadi air bersih yang layak konsumsi.

Baca Juga  Ingin Fokus untuk Keluarga, Setelah 2 Periode Menjabat Bupati Nunukan

Dalam hal teknologi, ia juga mengapresiasi inovasi yang dihadirkan oleh sistem internet satelit Starlink yang kini bisa menjangkau daerah-daerah terpencil, termasuk wilayah perbatasan. Starlink yang dibawa oleh pusat, memberikan solusi luar biasa untuk konektivitas internet di daerah-daerah yang sebelumnya sulit dijangkau jaringan.

“Dengan harga yang terjangkau, bahkan gratis, teknologi ini sangat membantu mengatasi keterbatasan jaringan di daerah perbatasan,” imbuhnya.

 

Pembangunan daerah perbatasan memerlukan pendekatan yang berbeda dibandingkan dengan daerah perkotaan. Pemerintah perlu berinovasi dengan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mempercepat pembangunan ekonomi lokal. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini