TARAKAN – Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) meloloskan dua atlet pelajar ke Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) Aceh-Sumatera Utara (Sumut) 2025 mendatang.
Kali ini atlet pelajar yang lolos yakni dari cabang olahraga (cabor) pencak silat atas nama Herlina Gubrida di kelas B Putri, 43-47 kilogram dan cabang tinju amatir yaitu Armita. Dua atlet putri lolos ke Popnas, setelah berhasil meraih medali perak di Pra Popnas Zona III Solo.
Ketua Kontingen Pra Popnas Kaltara, Aguslia Irinne mengatakan, keduanya menuntaskan pertandingan di partai final, Minggu, (17/11) lalu. Pihaknya bersyukur, lantaran atlet pelajar Kaltara membuktikan keunggulannya. “Iya kita dampingi terus hingga pertandingan sampai akhir,” katanya, Senin (18/11) lalu.
Dengan hasil ini, Kaltara berada di peringkat 7 dengan raihan 2 medali perak di Zona III. Sebagai perwakilan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltara yang mendampingi atlet langsung ke Solo, Lia menyebut performa atlet Kaltara sudah cukup baik.
“Karena lawan kita di pencak silat ada Jawa Tengah, di final ketemu Banten. Lalu tinju di final kita lawan DI Yogyakarta,” tuturnya.
Sementara itu, Pelatih Tinju Amatir, Iqbal mengungkapkan, meski harus takluk di partai final dengan petinju DI Yogyakarta. Atletnya sempat unggul poin di babak pertama dan kedua. Menurutnya, pada laga final tersebut harusnya dimenangkan oleh Kaltara. Namun, lantaran keputusan ada di tangan wasit, pihaknya menghargai keputusan wasit.
“Helm atlet DI Yogyakarta ini sempat lepas dan tersungkur jatuh. Namun di babak ketiga, jual beli terjadi. Namun penglihatan wasit lebih mutlak poin ke DI Yogyakarta,” katanya.
Diakui Iqbal, kekuatan tinju Kaltara di kalangan pelajar masih dapat mengimbangi kekuatan provinsi lain. Padahal di beberapa provinsi terdapat beberapa Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP). Namun Kaltara yang belum memiliki PPLP di cabang tinju, bisa memberikan kejutan pada Pra Popnas Zona III Solo.
Iqbal menyebut, hal ini juga tak lepas dari program pembinaan yang dilakukan oleh Dispora Kaltara. “Pembinaan tinju pelajar dari Dispora ini harus bisa dilakukan karena potensinya sangat besar. Atletnya juga cukup banyak. Ini atlet kita yang dari daerah pelosok dan atlet baru. Sementara sudah berhasil memberikan perlawanan ke atlet DI Yogyakarta,” pungkasnya. (kn-2)
