Jabatan Pjs Gubernur Kaltara Berakhir

AKHIRI MASA JABATAN: Togap Simangunsong (kiri) telah mengakhiri jabatan sebagai Pjs Gubernur Kaltara, Jumat (22/11).  

TANJUNG SELOR – Jabatan yang diemban Togap Simangunsong sebagai Penjabat Sementara (Pjs) Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) telah berakhir Jumat (22/11), setelah dua bulan memimpin provinsi ini.

Selama masa jabatannya, Togap telah melaksanakan berbagai program strategis yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Serta pembangunan infrastruktur yang mendukung visi pembangunan nasional. Salah satu program utama yang menjadi perhatian yakni distribusi Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak-anak.

Menurut Togap, upaya tersebut bertujuan untuk memastikan seluruh lapisan masyarakat dapat mengakses makanan yang sehat dan bergizi tanpa harus terbebani dengan biaya tinggi. Ini merupakan bagian dari implementasi program ketahanan pangan yang didorong oleh Pemerintah Pusat.

“Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertahanan yang dipimpin oleh Prabowo Subianto, tengah gencar mengimplementasikan program-program strategis di bidang pangan, energi, dan perumahan rakyat,” terangnya, Jumat (22/11).

Baca Juga  Pengawasan Aktivitas Impor di Pelabuhan Malundung

Togap pun telah melakukan koordinasi dengan Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kaltara untuk memanfaatkan aset tanah yang tersedia. Salah satu langkah penting, dalam penggunaan tanah milik daerah untuk pembangunan rumah rakyat. Dengan menggratiskan tanah, harga rumah dapat ditekan lebih rendah. Sehingga pembangunan perumahan rakyat bisa lebih terjangkau.

Selain itu, untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil, Togap juga menyebutkan pentingnya pengembangan energi terbarukan. Seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

“Kaltara berpotensi untuk memanfaatkan energi terbarukan dalam skala besar. Sebagai bagian dari transisi menuju sumber energi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan,” ujarnya.

Di sektor pangan, Togap telah meminta Dinas Pertanian mendata lahan-lahan potensial yang dapat digunakan untuk produksi pangan. Program ini diharapkan mampu mengurangi ketergantungan pada impor pangan, seperti beras. Ini sekaligus menjadi peluang bagi petani lokal untuk memperluas usaha dalam bidang pertanian.

Baca Juga  Tiap TPS Ditugaskan 7 KPPS

Selain isu pangan dan energi, dalam kepemimpinannya, Togap memperjuangkan agar Kota Tanjung Selor, ibu kota Provinsi Kaltara, dapat memenuhi syarat administrative menjadi kota yang sejati. Seperti yang diketahui, saat ini Tanjung Selor hanya memiliki dua kecamatan. Sementara syarat untuk menjadi kota adalah memiliki minimal empat kecamatan.

Togap mengajak seluruh elemen daerah, termasuk Ketua DPRD Provinsi, untuk segera menyelesaikan syarat administratif ini. Dengan menambah dua kecamatan lagi agar Tanjung Selor bisa segera menjadi kota. Status kota akan membuka peluang besar bagi Tanjung Selor, untuk mendapatkan berbagai dana alokasi khusus dan bantuan dari pusat. Untuk pembangunan infrastruktur, yang dapat mempercepat perkembangan ekonomi daerah.

Baca Juga  Atlet Pencak Silat Kaltara Raih Medali Kejurnas

“Hal ini juga akan meningkatkan daya tarik kota bagi investor dan memacu pertumbuhan sektor-sektor lain seperti pariwisata, perhotelan, dan transportasi,” jelasnya.

Jika Tanjung Selor berhasil menjadi kota, hal ini juga akan memberi dorongan bagi pertumbuhan ekonomi provinsi secara keseluruhan. “Saya telah berkomunikasi dengan Ketua DPRD Kaltara untuk memperjuangkan. Agar Tanjung Selor bisa segera memenuhi persyaratan administratif dan menjadi kota yang layak disebut sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di wilayah Kalimantan Utara,” harapnya.

Di akhir masa jabatannya, Togap berharap agar program-program yang telah dimulai bisa diteruskan dan diselesaikan dengan baik oleh pemerintahan yang akan datang. Pentingnya perjuangan bersama antara pemerintah daerah dan pusat untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan di Kaltara. (kn-2)

Bagikan:

Berita Terkini