TANJUNG SELOR – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang bertujuan meningkatkan gizi anak sekolah mendapatkan perhatian dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara.
Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang mengungkapkan, meski Pemerintah Pusat telah menetapkan biaya Rp 10.000 per porsi untuk program ini. Namun kondisi di wilayah Kalimantan Utara tidak memungkinkan harga tersebut dapat terealisasi.
Ia menegaskan akan tetap melaksanakan kebijakan yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Meski tantangan biaya yang lebih tinggi di Kalimantan Utara.
“Kita harus tetap melaksanakan apa yang sudah menjadi keputusan Pemerintah Pusat, kita akan melaksanakan di sini,” bebernya, Senin (16/12).
Menurutnya, harga bahan makanan dan biaya produksi di Kalimantan Utara, terutama di kawasan utara jauh lebih tinggi dibandingkan daerah lain seperti Jawa. Sebagai contoh, harga nasi bungkus yang paling murah di Kalimantan Utara bisa mencapai Rp 15.000. Ia mengungkapkan, tengah berupaya mencari solusi terbaik, agar program ini dapat tetap berjalan dengan efektif.
“Salah satu langkah yang tengah dipertimbangkan, dengan tambahan anggaran dari Pemerintah Provinsi untuk menutupi selisih biaya. Kita lihat bagaimana ada uang di APBD ini untuk kita masukkan, menambah Rp 1.000 atau Rp 1.500 per porsi,” jelasnya.
Selain itu, dari Korem dan Badan Gizi akan segera melakukan rapat koordinasi untuk membahas langkah-langkah lebih lanjut. Beberapa uji coba yang sudah dilakukan di Kaltara menunjukkan biaya yang diperlukan mencapai Rp 20 ribu-Rp 25 ribu per porsi, jauh lebih tinggi dari yang ditetapkan Pemerintah Pusat.
“Ini kan nanti kita akan segera rapatkan dengan OPD terkait, termasuk juga dari teman-teman dari Korem dan Badan Gizi pastinya. Kita tunggu kehadirannya dari Badan Gizi,” ujarnya.
Pemprov Kaltara berharap agar masalah ini dapat segera diselesaikan. Sehingga program Makan Bergizi Gratis dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang optimal bagi anak-anak sekolah. (fai/uno)