TARAKAN – Puncak arus penumpang di momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 melalui beberapa pelabuhan di Indonesia diprediksi terjadi pada 24 Desember 2024.
Sementara puncak arus penumpang di Pelabuhan Malundung Tarakan akan melonjak pada 23 dan 27 Desember 2024 dan 3 Januari 2025. Untuk menghadapi hal tersebut, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tarakan mendirikan posko Nataru yang berada di Pelabuhan Malundung Kota Tarakan. Terdapat sekitar 150 personel gabungan yang terdiri dari KSOP Tarakan, Dinas Perhubungan, TNI, Polri, Bea Cukai, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan Basarnas Tarakan yang siaga di posko tersebut.
Kepala Seksi, Lalu Lintas Angkutan Laut (Lala) KSOP Tarakan, Capt Umar Rahman mengatakan, untuk di Kaltara memprediksi lonjakan akan terjadi pada 23 dan 27 Desember 2024, serta 3 Januari 2025. Jumlah tersebut sesuai jadwal kapal dan jumlah penumpangnya di tahun lalu berdasarkan kapasitas kapal. “Kalau KM Lambelu dan Bukit Siguntang 2.969 orang,” sebutnya, Rabu (18/12).
Selain dua armada tersebut, tersedia tiga kapal perintis di antaranya, KM Sabuk Nusantara 97 berkapasitas 400 orang, Sabuk Nusantara 116 kapasitas 285 orang dan Sabuk Nusantara 89 sebanyak 508 orang.
“Ini tidak dapat dispensasi. Yang dapat dispensasi itu KM Lambelu dan KM Bukit Siguntang. Artinya terdapat penambahan penumpang khusus kapal PT Pelni, yang tadinya 2.000 dan mendapat dispensasi 969 penumpang,” ungkapnya.
KM Lambelu dan KM Bukit Siguntang sudah dilakukan ramp check, sebelum masuk ke Pelabuhan Malundung. Diketahui KM Lambelu dengan tujuan Tarakan-Nunukan-Balikpapan-Pantoloan-Pare-pare-Makassar-Bau-bau-Maumere-Larantuka. KM Bukit Siguntang dengan rute Tarakan-Nunukan-Balikpapan-Pare-pare-Makassar-Maumere-Larantuka-Lewoleba-Kupang.
Selain itu, dalam melayani penyeberangan penumpang, pihaknya perlahan mulai berbenah untuk fasilitas di Pelabuhan Malundung. Dijelaskan Umar, saat ini fasilitas yang ada di Pelabuhan Malundung dinilai berskala internasional. Apalagi, Pelabuhan Malundung juga melayani penyeberangan rute Tarakan – Tawau menggunakan KM Indomaya Tiga dan KM Kaltara Express.
“Ada ruang menyusui, ada juga pemeriksaan kesehatan di sana. Lalu Bea Cukai untuk layanan X-Ray di penyeberangan internasional. Ada bus juga untuk mengangkut penumpang ke dermaga,” pungkasnya. (kn-2)