TANJUNG SELOR – Kalimantan Utara (Kaltara) semakin menunjukkan diri sebagai provinsi yang memiliki potensi besar di berbagai sektor, dari energi hingga pertanian dan perikanan.
Dalam upaya memaksimalkan potensi tersebut, Pemerintah Provinsi Kaltara mengambil langkah konkret untuk mendorong investasi. Terutama di sektor yang menjadi fokus utama dalam misi pemerintah, yakni sektor pangan. Penata Kelola Penanaman Modal Ahli Muda Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltara Rahman menyampaikan, Kaltara memiliki berbagai keunggulan yang dapat menarik minat investor. Baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
“Kaltara memiliki potensi yang luar biasa di sektor pertanian dan perikanan, yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung swasembada pangan nasional,” ungkapnya, Kamis (19/12).
Sebagai langkah strategis, Pemprov Kaltara berencana mempromosikan tiga proyek unggulan dalam gelaran Borneo Investment Forum (BIF) 2024 yang akan datang.
“Proyek-proyek ini diharapkan dapat menarik investor yang memiliki visi serupa. Dalam mendukung ketahanan pangan dan mengembangkan sektor perikanan dan pertanian di daerah ini,” kata dia.
Di antara berbagai potensi yang ditawarkan, ada tiga proyek utama yang menjadi andalan Pemprov Kaltara untuk ditawarkan dalam BIF 2024. Pertama, pengembangan pabrik pakan ikan dan produksi minyak ikan (fish oil). Proyek ini tidak hanya akan memperkuat industri perikanan lokal. Tetapi juga menjadi sumber daya yang sangat dibutuhkan oleh pasar domestik maupun internasional.
Dengan semakin tingginya permintaan akan produk pakan ikan yang berkualitas. Investasi ini diyakini dapat memberikan keuntungan yang signifikan. Kedua, proyek investasi untuk pengadaan kapal penangkapan ikan yang dilengkapi dengan fasilitas penyimpanan dingin atau cool storage di atas kapal.
Fasilitas ini memungkinkan hasil tangkapan ikan untuk tetap segar dan berkualitas tinggi. Sehingga dapat memperluas pasar ekspor ikan dari Kaltara. Hal ini juga akan menguntungkan para nelayan lokal dan memperkuat industri perikanan secara keseluruhan.
Ketiga, Pemprov Kaltara juga mempromosikan potensi industri pengolahan minyak kelapa sawit (CPO) menjadi produk barang jadi. Kaltara memiliki potensi besar dalam sektor kelapa sawit, dan investasi dalam pengolahan CPO akan memberikan nilai tambah yang besar bagi perekonomian daerah. Dengan adanya fasilitas pengolahan CPO yang lebih lanjut, produk-produk olahan CPO akan dapat diekspor dengan nilai yang lebih tinggi dan memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat.
Menurut dia, nilai investasi dari tiga proyek ini diperkirakan mencapai lebih dari Rp 300 miliar. Investasi ini sangat menguntungkan dan sejalan dengan isu yang sedang berkembang saat ini. Bagaimana agar Pemprov Kaltara dapat meningkatkan ketahanan pangan dan mengejar target swasembada pangan nasional. Dengan potensi besar yang dimiliki Kaltara, pemerintah berharap dapat menarik perhatian investor yang tidak hanya tertarik pada keuntungan jangka pendek. Tetapi juga pada kontribusi jangka panjang untuk pertumbuhan ekonomi daerah. Keberhasilan proyek-proyek ini akan menciptakan lapangan pekerjaan baru, mendorong perkembangan infrastruktur, dan tentunya meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.
“Kami menyadari bahwa tantangan dalam menarik investasi tidaklah mudah. Namun, dengan fokus pada sektor pertanian dan perikanan, yang saat ini menjadi isu strategis bagi Pemerintah Pusat. Diharapkan dapat mempercepat realisasi investasi di daerah ini,” harapnya. (kn-2)