TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) tengah mempersiapkan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk periode 2025-2029.
Dalam upaya ini, pemerintah menekankan pentingnya kolaborasi antar berbagai organisasi perangkat daerah (OPD), untuk menangani masalah kemiskinan dan stunting yang masih menjadi tantangan utama.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bappeda Litbang Kaltara Bertius menyatakan, kemiskinan di Kaltara harus menjadi prioritas utama yang perlu diintervensi. Kemiskinan berkaitan langsung dengan kesejahteraan masyarakat, dan ini tidak bisa dikerjakan satu unit kerja saja. Penanganan stunting juga menjadi perhatian penting untuk memastikan generasi mendatang dapat tumbuh dengan baik.
“Stunting harus kita pastikan untuk diatasi agar Kaltara dapat berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Intervensi yang tepat diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” bebernya, belum lama ini.
Selain kemiskinan dan stunting, pengangguran juga menjadi isu yang perlu ditangani. Meskipun Kaltara memiliki Proyek Strategis Nasional (PSN). Bertius mengingatkan bahwa proyek tersebut memerlukan tenaga kerja yang kompetitif.
“Kami perlu membangun tenaga kerja yang memiliki daya saing agar dapat mengurangi angka kemiskinan,” jelasnya.
Pentingnya pendekatan terintegrasi dalam penyusunan RPJMD. Langkah ini diharapkan dapat melibatkan semua pihak terkait dalam perencanaan dan pelaksanaan program-program pembangunan.
“Kami akan melakukan roadshow ke kabupaten/kota untuk menyusun strategi penurunan angka kemiskinan dan pengangguran terbuka,” katanya.
Dalam RPJMD mendatang, sektor kesehatan dan pendidikan juga akan menjadi fokus utama. Kesehatan masyarakat harus terus ditingkatkan melalui intervensi yang tepat, sementara pendidikan akan diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kaltara. Dengan penyusunan RPJMD 2025-2029, Pemprov Kaltara berkomitmen untuk mengatasi tantangan kemiskinan, stunting, dan pengangguran secara holistik.
“Kami berharap bahwa dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Kaltara dapat mencapai target-target pembangunan yang lebih baik di masa mendatang. Kami ingin mewujudkan Kaltara yang berubah, maju, dan sejahtera,” pungkasnya. (kn-2)